SAMPIT – Kepolisian Resor (Polres) Kotawaringin Timur diam-diam menyelidiki kasus kebakaran lahan. Bahkan sedang melaksanakan pemeriksaan kepada perwakilan perusahaan.
Waka Polres Kotim Kompol Aditya SD membenarkan ada perusahaan yang terindikasi melakukan pembakaran lahan.
“Benar ada perwakilan perusahaan yang sedang kami periksa terkait kebakaran lahan,” ujar Aditya ditemui di ruang kerjanya, Kamis (10/9).
Polres Kotim belum satupun menangkap ataupun menetapkan pelaku pembakar lahan sebagai tersangka. Mengatasi ini, kepolisian terus melakukan berbagai upaya seperti pengawasan dengan membentuk tim terpadu.
“Sementara belum menangkap pelaku pembakar lahan. Tapi kami tetap upayakan agar masyarakat tidak membakar lahan. Tim khusus Polres Kotim bergabung dengan Polda Kalteng,” ucapnya.
Berkaitan dengan adanya tanggapan masyarakat jika polisi tebang pilih dalam mengusut pelaku kebakaran lahan yang banyak terjadi saat ini hingga membuat Kota Sampit diselimuti kabut asap Aditya menyebutkan, warga juga harus ikut ambil bagian bukan hanya menonton.
“Tebang pilih, saya rasa tidak. Sasaran kami seperti kata Pak Kapolres jika memang ada kebakaran hutan dan lahan baik dari perusahaan yang terbukti maka akan proses. Jangan membakar, warga jangan hanya menonton tetapi ikut bantu untuk memadamkan,” paparnya.
Kesempatan ini, Aditya menyampaikan agar kebakaran lahan jangan dijadikan budaya dengan dalih membuka area untuk berkebun atau bertani. Dampaknya sangat buruk bagi masyarakat karena terhirup asap.
Terpisah, KepalaUPTDPemadam KebakaranKotim, Sunardimenyebutkan terdapat lima titik api dengan penyumbang asap terbesar saat ini.
“Ada lima titik, pertama dekat bundaran jalan lingkar kota selatan, Jalan Kenan Sandan, Pandawa Tujuh, Mohammad Hatta dan Jalan Metro TV. Masing-masing tim terdiri enam orang dengan berusaha memadamkan api di lahan sekitar 0,5 hektare itu,” jelas Sudardi. (rm-66/fm)