PANGKALAN BUN- Kasus kebakaran hutan dan lahan mulai bermunculan di Kalimantan Tengah. Kali ini api melalap lahan di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) dan Pulang Pisau.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Petrus Rinda mengatakan, dalam tiga hari terakhir banyak terjadi kebakaran lahan. Diduga lahan sengaja dibakar oleh oknum tidak bertanggungjawab.
“Kasus karhutla mengalami peningkatan. Mengingat cuaca di Kobar juga panas,” kata Petrus, Selasa (26/7).
Untuk wilayah Kobar yang sering terjadi kebakaran ini adalah Kecamatan Kumai. Dalam tiga hari secara berturut-turut, Satgas Karhutla harus memadamkan kebakaran lahan di Kumai.
“Hampir setiap hari di Jalan DPR Desa Batu Belaman dan Jalan Padat Karya yang tembus dari Kumai Hilir ke Sungai Kapitan ini banyak lahan kosong yang terbakar,” kata Petrus.
Menurutnya, setiap tahun tempat tersebut selalu menjadi langganan kebakaran lahan. Kejadian tersebut terindikasi disengaja.
“Tim Satgas Karhutla langsung tanggap setiap ada kebakaran. Tidak mengenal lagi siang dan malam, setiap ada kebakaran langsung kita tangani sampai padam,” jelasnya.
Petrus juga meminta kepala desa setempat untuk proaktif melarang warganya membuka lahan dengan cara dibakar. Jika ada yang terbukti membakar lahan, maka akan dipidanakan.
Selain Kumai, peningkatan kasus karhutla juga terjadi di Kecamatan Kotawaringin Lama. Dalam dua hari ada dua kasus kebakaran lahan di kecamatan tertua di Kobar ini.
“Untuk saat ini Kumai dan Kotawaringin Lama yang sudah terjadi kebakaran. Sementara untuk Kecamatan Arut Selatan terutama Mendawai Seberang masih aman dan terus kita pantau. Kami berharap Mendawai Seberang tidak terbakar,” harapnya.
Kebakaran lahan juga terjadi di Kecamatan Kotawaringin Lama. Api melahap sejumlah lahan kosong sekitar dua kilometer dari pemukiman penduduk. Melihat kejadian itu, anggota Koramil 1014-03/Kolam Kopda Said Ahmad Taufik meminta bantuan ke BPBD Kobar. Sejak siang, warga sudah berusaha memadamkan api menggunakan alat seadanya, namun sampai sore api belum bisa dijinakkan.
“Sekitar jam tujuh malam bantuan datang dan api dapat dipadamkan sekitar jam dua belas malam. Areal yang terbakar sekitar delapan hektare,” terang Said, Selasa (16/7).
Camat Kotawaringin Lama Nahwani mengimbau agar kejadian serupa tidak terulang lagi, pasalnya jika tidak segera ditangani maka api akan cepat membesar dan merembet ke perkebunan warga, dan yang membahayakan bisa mengenai pemukiman.
“Saya berharap kepada warga untuk tidak melakukan pembakaran, jangan sampai terulang dan kebakaran kali ini tidak di ketahui asalnya,” ucap Camat Kolam.
Kebakaran lahan juga melanda Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis) beberapa hari terakhir. Api melalap 10 hektare lahan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulpis, Salahudin mengatakan, api muncul karena ulah tangan jahil dari manusia.
" Karhutla yang terjadi di daerah Pulpis ini disebabkan oleh tangan manusia, yang artinya adalah kesengajan oleh oknum manusia," ungkapnya, Selasa (16/7). Wilayah yang sering terjadi karhutla yaitu Kecamatan Jabiren Raya, Kecamatan Maliku. (der/rin/gst/sla/yit)