PANGKALAN BUN – Seluruh masyarakat diimbau mengenakan masker saat berkativitas di luar rumah. Pemakaian masker juga harus sesuai dengan ketentuan.
Kepala Bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK) Dinkes Kobar Arif Susanto mengatakan, masih pekatnya kabut asap pada pagi dan sore hari harus diantisipasi dengan mengenakan masker.
”Pemasangannya juga harus sesuai dengan ketentuan sehingga tidak mengurangi manfaat masker tersebut,” ujarnya, Senin (14/9) siang.
Belakangan ini muncul broadcast di jejaring sosial terkait penggunaan masker dengan cara dibalik. Arif berpendapat ajakan tersebut salah. Sebab, masker yang biasa dibagikan oleh petugas kesehatan harus digunakan sesuai dengan aturan.
”Belum ada studi yang membuktikan jika masker yang bagian putih di luar akan lebih aman ketimbang yang warna hijau,” katanya.
Masker didesain hijau di luar dan putih di dalam. Masker jenis ini lebih dikenal oleh masyarakat karena lebih gampang untuk didapat. Masker ini juga digunakan oleh tenaga medis yang berada di ruang operasi untuk menutup mulut dan hidungnya.
”Tujuannya supaya mereka tidak menularkan bakteri dan virus kepada pasien yang sedang dioperasi. Lapisan paling dalam yang berwarna putih. Ini adalah lapisan yang paling nyaman karena bersentuhan dengan kulit wajah,” terangnya.
Untuk lapisan tengah adalah filter statis. Lapisan ini terbuat dari bahan yang disebut spunbond non woven. Fungsinya, untuk menghalangi apabila air liur yang mengandung penyakit menyebar seperti batuk atau bersin. Lapisan luar yang merupakan material khusus mencegah masuknya mikropartikel.
Dengan demikian, maka menggunakan masker sebaiknya bagian hijau masker berada di luar dan bagian putihnya berada di dalam. Jika posisi masker terbalik (bagian putih di luar) dan bagian kawat berada di atas, maka arah lipatannya juga ikut terbalik. Bagian kantong akan mengarah ke atas. Hal itu justru akan menampung debu. Supaya tidak membentuk kantong, maka gunakanlah masker dengan posisi kawat di atas, dan bagian yang berwarna putih berada di bagian dalam.
”Masker jenis ini memang tidak tahan lama dan jika sudah kotor harus diganti dan tidak dibolehkan untuk dicuci dan dipakai kembali. Meski demikian, penggunaan masker ini masih lebih baik daripada tidak sama sama sekali asalkan dipasang dengan tepat,” tandasnya. (sla/yit)