PALANGKA RAYA - Aspek kesejahteraan dan pemerataan ekonomi masyarakat menjadi target indikator makro dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palangka Raya tahun 2018-2023.
Hal ini disampaikan Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin saat mengungkapkan capaian pertumbuhan ekonomi di Kota Palangka Raya.
“Aspek kesejahteraan dan pemerataan ekonomi ini, menjadi dasar serta alat ukur capaian pertumbuhan ekonomi di Palangka Raya, pertumbuhan ekonomi menunjukkan trend positif, yakni mampu mencapai sebesar 7,12 persen. Capaian tersebut mampu berada di atas pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 5,64 persen,” terangnya belum lama ini.
Fairid juga mengatakan, banyak hal positif yang dirasakan dalam capaian pertumbuhan ekonomi di Kota Palangka Raya. Seperti adanya penurunan persentase penduduk miskin, serta meningkatnya Indek Pembangunan Manusia (IPM).
“Tahun 2018 IPM sebesar 80,34 meningkat dibandingkan capaian IPM tahun 2017 sebesar 79,69. Bahkan tertinggi nomor 1 dari 14 Kabupaten/Kota di Provinsi Kalteng,” sebutnya.
Tidak hanya sampai disitu saja Fairid menerangkan, sejumlah keberhasilan pembangunan yang telah dilaksanakan juga terlihat capaian hasilnya. “Capaian ini tentu berimplikasi pada tingkat kesejahteraan dan pemerataan ekonomi masyarakat,” tuturnya.
Sementara ditanya terkait tingkat pengangguran di Kota Palangka Raya, Fairid mengungkapkan, bila mengacu data terakhir sejak 2018, maka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kota Palangka Raya mencapai 5,81 persen.
“Adanya pengangguran terbuka ini adalah wajar terjadi di tengah kota seperti Palangka Raya, karena saat ini kita tengah berkembang, sehingga menjadi tujuan para pencari kerja,” imbuhnya. (agf/fm)