SAMPIT— Wakil Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) M Taufiq Mukri mengatakan, lemahnya penguasaan teknologi industri menjadi tantangan berat di era digitalisasi seperti saat ini, sehingga hal ini perlu menjadi perhatian bersama.
"Fakta dipasar menunjukan bahwa sebagian besar produk lokal dihasilkan oleh industri berbasis teknologi rendah, yaitu industri yang menghasilkan nilai tambah relatif rendah," ujar Taufiq Jumat (21/2).
Taufiq mengatakan ketertinggalan atas penguasaan teknologi membuat daya saing produk industri lemah, dalam menghadapi persaingan yang makin ketat. Dirinya menyebut tantangan berat di era digitalisasi adalah semakin menipisnya sumber daya yang dimiliki, keterbatasan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia (SDM) yang sangat terbatas dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA).
"Masalah lain yang menuntut perhatian bersama adalah lemahnya penguasaan teknologi industri," sebutnya.
Lebih lanjut disampaikannya , dunia saat ini tengah menghadapi kondisi dimana globalisasi mengalami penurunan, namun pada saat yang sama era digitalisasi kian menguat. Sehingga Dalam menghadapi era digitalisasi tidak ada pilihan lain selain meningkatkan kemampuan pelaku usaha.
"Peningkatan kemampuan pelaku usaha itu untuk mempertahankan dan meningkatkan daya saing dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan," terangnya.
Dengan demikian untuk mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan diperlukan suatu arah kebijakan pembangunan dengan paradigma baru. Selain itu yang juga menjadi perhatian bagi sektor industri dan perdagangan adalah program ekonomi berbasis kerakyatan menjadi program yang harus menjadi prioritas. (yn/dc)