PANGKALAN BUN - Kebakaran lahan dan hutan mendapat perhatian serius dari anggota DPRD Kotawaringin Barat Mustafa Baasir. Dia meminta kepada pemerintah mengantisipasi kebakaran sejak dini. Aparat kepolisian juga diminta menindak tegas perusahaan yang membuka lahan dengan cara membakar.
"Kebakaran lahan dan hutan yang terus terjadi ini harus diusut. Termasuk melakukan penyelidikan terhadap perusahaan kalau ada indikasi membakar lahan langsung ditindak,” kata Mustafa Baasir kemarin.
Menurutnya, selama ini kebakaran lahan dan hutan memberikan efek yang buruk bagi kehidupan sehari-hari. Selain kabut asap yang membahayakan kesehatan, juga mengganggu perekonomian. “Termasuk menggangu penerbangan dan masih banyak kerugian lain yang diderita masyarakat,” katanya.
Perusahaan-perusahaan yang membakar lahan harus diusut tuntas. “Belum ada satupun pelaku pembakar yang ditangkap,” sebutnya.
Pemerintah juga harus bergerak lebih cepat dalam mengatasi kebakaran sebelum musim kemarau tiba. Tindakan pemkab tidak cukup sosialisasi, tapi butuh langkah konkret agar masyarakat tidak membakar. ”Misalnya saja diberi pinjaman untuk menyewa alat berat dengan harga yang murah dan sebagainya,” bebernya.
Di tempat yang rawan terjadinya kebakaran itu perlu dibuatkan tempat penampungan air sehingga saat terjadi kebakaran bisa menggunakan ait tampungan tersebut. Lebih tepatnya pembuatan penampungan atau embung di Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama.
Sementara Kapolres Kobar AKBP Heska Wahyu Widodo mengatakan, sejauh ini pihaknya belum menangkap para pelaku pembakar lahan. Pihaknya juga tidak bisa meraba-raba dalam menangkap pelaku.
“Sampai sekarang belum ada yang ketangkap basah membakar lahan. Kami juga tidak bisa sembarangan ketika menangkap,” kata Kaplres Kobar AKBP Heska Wahyu Widodo kemarin.
Pihaknya harus memiliki alat bukti yang kuat untuk menangkap para pelaku. “Ketika ada lahan terbakar, belum tentu pemilik lahan membakarnya. Kecuali ada alat bukti berupa korek atau bensin, nah baru bisa kita tangkap. Tapi sejauh ini belum ada,” sebut Kapolres. (rin/yit)