SAMPIT— Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendukung, adanya pelayanan Keluarga Berencana (KB) sejuta akseptor yang dilakukan serentak di Indonesia, dalam rangka memperingati hari keluarga nasional (Harganas) ke 27.
"Saya menyambut baik dan mendukung kegiatan ini, meskipun saat ini masih pandemi Covid-19 dan pelayanan tetap harus dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan," ujar Sekretaris Daerah (Kotim) Halikinnor, Senin (29/6).
Halikin menuturkan, dimana ada dua alasan penting yang ia anggap menyangkut masalah sosial di Kotim, yang pertama dengan ber-KB, maka jarak kelahiran anak dapat diatur. Pengaturan kelahiran untuk mengurangi angka kematian ibu dan angka kematian bayi pada proses persalinan, yang kedua peningkatan pertumbuhan penduduk yang tinggi berpengaruh terhadap sektor lain, seperti ekonomi dan lapangan pekerjaan.
Semakin cepat pertumbuhan penduduk, maka daya dukung daerah ini untuk menyiapkan kebutuhan penduduknya akan semakin kecil, ini berdampak negatif pada kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.
“Menggunakan kontrasepsi artinya membuat perencanaan, pengaturan pertanggungjawaban terhadap anggota keluarganya," ungkap Halikin.
Sementara itu, kegiatan pelayanan KB sejuta akseptor melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) mencapai angka tiga 3 ribu lebih.
Kepala DPPPAPPKB Kotim Ellena Rosie mengatakan, kegiatan pelayanan sejuta akseptor serentak di Indonesia dilakukan di seluruh fasilitas kesehatan pemerintah, dan klinik kesehatan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berada di 17 Kecamatan di Kotim.
"Dalam rangka Harganas pelayanan KB serentak dilaksanakan di 17 kecamatan," sebutnya.
Sebenarnya target yang diberikan untuk Kotim hanya sebanyak 1.400 pelayanan KB, namun untuk Kotim pelayanan KB yang dilakukan mencapai angka 3.071 atau dua kali lipat dari target. (yn/dc)