SUKAMARA – Berdasarkan data satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), jumlah hotspot atau titik panas di wilayah Kabupaten Sukamara kian meningkat. Dari data selama Agustus terpantau 58 titik panas, lebih banyak dibanding data bulan Juli yang masih tercatat 19 titik panas.
Menurut Kabid Bina Usaha dan Perlindungan Hutan Dinas Kehutanan dan perkebunan (Hutbun) Sukamara, Herry Irmanto, 58 titik panas tersebut tercatat sejak tanggal 1 sampai dengan 30 Agustus. Untuk sebaran titik panas terpantau di semua kecamatan se Kabupaten Sukamara.
“Tim Serbu Api terjun langsung ke lapangan memadamkan kebakaran lahan yang terjadi. Dalam pencegahan, kami sudah memasang spanduk dan papan pengumuman yang berisi himbauan tidak membakar lahan,” jelas Herry Irmanto.
Ditambahkan pula bahwa TSA belum memiliki peralatan pemadaman kebakaran yang memadai, sehingga pemadaman tidak dapat dilakukan secara maksimal. Ditambah lagi, kendala di lapangan yang kerap ditemui tim ini adalah sulitnya mendapatkan sumber air ketika proses pemadaman.
“Titik kebakaran yang jauh dari infrastruktur jalan juga menyulitkan upaya memadaman. Rencananya tahun ini ada usulan pengadaan mobil tangki penyuplai air,” tegas Herry Irmanto.(fzr/fm)