SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

BARITO

Rabu, 02 September 2020 13:56
Mantan Mayor AD Sukses Menjadi Petani

Tembus Rp 1,3 Miliar dalam Satu Masa Tanam

PETANI SUKSES : Wayan Supadno saat memperlihatkan komoditas jeruk dekopon varietas Chokun Thailand di perkebunan jeruk miliknya di Desa Kumpai Batu Atas, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kobar, Selasa (1/9).(ISTIMEWA/RADAR PANGKALAN BUN)

Jatuh bangun dalam mengembangkan usaha tak lantas membuatnya patah arang. Baginya pertanian itu ibarat sepatu yang pas dikenakannya, sekarang ia sukses menjadi praktisi dan motivator pertanian, serta peracik ulung pupuk organik. 

KOKO SULISTYO, Pangkalan Bun 

Wayan Supadno, lahir di Banyuwangi, 20 Juni 1967. Sebelum menekuni profesinya sebagai petani buah jeruk yang sukses, ia merupakan seorang perwira TNI di Puskesad Mabes dengan pangkat terakhir Mayor. 

Anak pertama dari empat bersaudara pasangan petani Suwarno dan Tupon ini juga pernah mengalami pasang surut kehidupan dengan menjalani hidup sebagai penjual pinang, karung bekas, cangkang sawit, batu kapur, ikan mas, kayu teh, hingga berkebun kelapa sawit. 

Sukses dengan usahanya, ia merambah bisnis properti dan bisnis rumah sakit, alhasil ia bangkrut dan mengalami kerugian sebesar 38 miliar rupiah, hartanya ludes 

Mental baja, hasil didikan selama berdinas di TNI membuatnya bangkit kembali dengan mengeluarkan produk asap cair. Dewi Fortuna sepertinya belum berpihak, usahanya kembali jatuh dan modalnya Rp 465 juta raib, lantaran pasar Eropa tidak mau menyerap produk mereka. 

Akhir tahun 2012, ia mencoba peruntungan ke Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), bisnis perkebunan ia jajal dengan membudidayakan buah naga dan jeruk dekopon, dan berkat kegigihannya menyulap lahan marjinal menjadi lahan yang subur ia berhasil meraup pasive income hingga miliaran rupiah dari bisnis tanaman jeruk madu jenis dekopon. 

Saat ditemui di kawasan perkebunan jeruknya di Desa Kumpai Batu Atas (KBA) Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, pria dengan ciri khas topi capingnya ini tampak sumringah saat menceritakan keunggulan buah jeruk madu dekoponnya yang merupakan varietas jeruk manis madu Chokun Thailand. 

Ia mengungkapkan bahwa jeruk madu yang dikembangkannya merupakan hasil inovasi dari Thailand yang memang diperuntukan untuk tanaman di dataran rendah dengan cuaca terbilang panas. 

"Dari semua varietas yang paling market (laku) dan paling mudah dijual adalah jeruk Chokun madu Thailand, walau agak mahal tapi rasanya sungguh luar biasa manis, dan kalau di Jakarta Rp 30 ribu per kilo, tetapi di sini kita jual hanya Rp15 ribu," ujarnya, Selasa (1/9). 

Ia mengakui hasil komoditas buah jeruk madu Chokun Thailand sejauh ini baru mencukupi kebutuhan pasar domestik saja, dan ia menjual di tempat perkebunannya, bahkan yang datang membeli dari tengkulak, distributor untuk dilempar ke tempat lain dan pedagang eceran. Ia sengaja menjual di tempat komoditas hasil panen jeruknya karena dengan begitu ia bisa memberdayakan masyarakat di sekitar perkebunan jeruknya yang luasnya mencapai 17 hektar. 

Wayan menyebut untuk satu kali musim tanam dari hasil jeruk madu Chokun Thailand ia bisa meraup omset hingga Rp 1,3 miliar, dengan perhitungan satu kali masa tanam sama dengan 8 bulan. 

Kendati demikian, dari pertama kali ia mencoba untuk menanam jeruk dekopon varietas Chokun Thailand ini, tidak serta Merta berhasil, karena tahun pertama ia mengalami kerugian lantaran kualitas tanahnya kurang subur, yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman jeruknya tidak maksimal. 

Mendapati kenyataan itu ia melakukan inovasi dengan melakukan remediasi tanah perkebunannya, dan melakukan pemupukan secara massal, bahkan untuk menyuburkan tanahnya ia harus mendatangkan puluhan ton pupuk hayati dari pulau Jawa. 

"Setelah kita lakukan remediasi tanah, Alhamdulillah tanaman kita subur dan hasilnya sangat maksimal, dan tahun ini semua hasil jeruk saya gunakan untuk mengembangkan peternakan integrasi sapi sawit milik saya," pungkasnya.(sla)

 

 

loading...

BACA JUGA

Kamis, 05 Desember 2024 11:18

Pasar Murah di Lamandau Bersamaan dengan Safari Natal

NANGA BULIK- Jelang hari besar keagamaan yakni Natal, Pemerintah Kabupaten…

Rabu, 04 Desember 2024 10:07

Pemkab Lamandau mulai Safari Natal

NANGA BULIK - Memasuki bulan Desember, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau…

Selasa, 03 Desember 2024 10:21

Pemkab Lamandau Sosialisasikan Metrologi ke Masyarakat

NANGA BULIK- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau, menggelar kegiatan sosialisasi pelayanan…

Senin, 25 November 2024 10:32

RSUD Lamandau Berencana Buka Layanan Hemodialisa

NANGA BULIK – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lamandau telah …

Jumat, 22 November 2024 10:36

Inovasi ”Sidin Beramal” Permudah Pengurusan Izin

NANGA BULIK - Pelayanan publik di Kabupaten Lamandau masih menghadapi…

Rabu, 20 November 2024 10:33

HKN, Pelayanan Kesehatan Wajib Ditingkatkan

NANGA BULIK - Penjabat Bupati Lamandau Said Salim mengapresiasi seluruh…

Senin, 18 November 2024 12:29

Pj Bupati Ajak Masyarakat Tetap Jaga Persatuan dan Kesatuan

NANGA BULIK - Suhu politik menjelang hari pemungutan suara Pemilihan…

Jumat, 15 November 2024 17:30

Susun RKA dengan Perhatikan Skala Prioritas

KUALA KURUN - Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada…

Jumat, 15 November 2024 17:28

Tahapan Pilkada Perlu Pengawasan Bersama

SUKAMARA - Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Setda Sukamara…

Jumat, 15 November 2024 17:27

Guru Penggerak Harus Tingkatkan Kualitas Belajar di Kelas

NANGA BULIK- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamandau terus mendorong peningkatan kualitas…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers