PALANGKA RAYA - Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin meminta keapda seluruh pengelola objek wisata harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) selama masa pandemi Covid-19 ini.
Baik bagi para pengunjung maupun pengelola, wajib menerapkan penggunaan masker, penyediaan tempat cuci tangan dan menjaga jarak, termasuk bersama-sama melakukan edukasi Peraturan Wali Kota (Perwali).
Penekanan tersebut diutarakan langsung Fairid Naparin, Rabu (16/12) kemarin, seiring peningkatan angka terkonfirmasi Covid-19 di Kota Palangka Raya.
Sekaligus peningkatan kunjungan masyarakat di objek-objek wisata dalam rangka kebangkitan sektor wisata di Kota Palangka Raya. Terlebih baru-baru ini, melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disparbudpora) Kota Palangka Raya menggelar aksi Sapta Pesona di Objek Wisata Air Hitam Kereng Bangkirai.
“Saya ingatkan hal tersebut, para pengelola tempat wisata wajib menerapkan prokes. Mengimbau pengunjung untuk melaksanakan penggunaan masker, jaga jarak dan lainnya,” terangnya.
Kata Fairid, para pengelola wisata juga harus mampu menciptakan masyarakat yang aktif dan terlibat langsung dalam mewujudkan destinasi pariwisata yang mencerminkan nilai-nilai Sapta Pesona yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan.
”Saya yakin semua mampu melakukan hal tersebut. Artinya sejalan dengan kebangkitan pariwisata dan perekonomian bagi pelaku wisata,” harapnya.
Fairid menambahkan, penerapan prokes masih tetap diutamakan di seluruh objek wisata di Kota Palangka Raya, hal ini dilakukan untuk membantu para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak Covid-19, sekaligus memberikan kepercayaan kepada wisatawan untuk datang ke destinasi wisata.
”Artinya semua bisa beriringan dan hal itu untuk kebaikan bersama, termasuk komitmen dalam hal menekan penyebaran dan memutus mata rantai Covid-19. Berikan kepercayaan bahwa datang ke destinasi wisata selalu mengedepankan prokes secara optimal, berkelanjutan dan teratur,” tegasnya.
Wali Kota menegaskan, bangkitnya pariwisata memang membutuhkan program dan terobosan strategis yang secara bertahap, membangun kembali kepercayaan masyarakat dengan mendorong para pelaku industri pariwisata menjalankan prokes secara ketat.
“Peningkatan ekonomi industri pariwisata tentunya membutuhkan terobosan, norma dan kebiasaan baru tanpa melupakan penerapan protokol kesehatan agar kita bersama-sama dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” pungkas Fairid. (daq/fm)