PANGKALAN BUN – Kabut asap kemarin benar-benar parah. Bandara Iskandar Pangkalan Bun yang biasanya bisa didarati saat siang hari, kemarin benar-benar lumpuh karena diselimuti asap dari pagi hingga sore hari.
Pesawat Trigana Air dan Kalstar Aviation yang sudah sampai Pangkalan Bun tampak kebingungan saat akan mendarat. Burung besi itu hanya berputar-putar di langit Pangkalan Bun dan akhirnya kembali ke bandara asal. Pesawat gagal mendarat karena jarak pandang di landasan pacu Bandara Iskandar jarak hanya 1.200 meter.
Kepala Dinas Perhubungan komunikasi dan Informatika (dishubkominfo) Kotawaringin Barat Petrus Rinda menjadi salah satu calon penumpang yang gagal terbang ke Semarang. ”Saya tadi mau ke Semarang dengan Kalstar Aviation, tapi gagal karena masalah kabut asap,” kata Petrus kemarin.
Menurutnya, Kalstar Aviation sudah terbang dari Bandara Juanda Jawa Timur. Namun saat memasuki Kobar tidak bisa landing karena runway tertutup asap. Pilot pesawat tidak mau ambil risiko untuk landing. ”Pesawatnya tadi sudah terbang dan bolak balik mau turun. Beberapa laporan warga, pesawat hingga tujuh kali bolak balik dan tidak bisa turun,” katanya lagi.
Menurut Petrus, tidak hanya Kalstar Aviation yang gagal mendarat, tapi juga Trigana Air. Kalstar yang dari Surabaya harus kembali ke Surabaya dan Trigana kembali ke Jakarta. ”Dua pesawat tersebut binggung tidak bisa mendarat. akhirnya bolak-balik di udara dan akhirnya kembali ke bandara asal,” sebut Petrus.
Branch Manager Kalstar Aviation Mursalin mengatakan, tidak ada penerbangan Kalstar Aviation ke Bandara Iskandar karena asap menyelimuti Pangkalan Bun seharian penuh. Semua rute Kalstar dibatalkan dan uang tiket dikembalikan.
”Tadi pesawat dari Surabaya sempat mau landing. Namun 15 menit sebelumnya kabut asap bertambah pekat. Jadi terbang di atas sekitar 20 menit dan akhirnya kembali ke Surabaya lagi,” kata Mursalin.
Darsono, Kasi Teknik Operasi Keamanan dan Pelayanan Darurat Bandara Iskandar, mengatakan, asap kemarin menjadi yang terparah sepanjang kemarau tahun ini sehingga Bandara Iskandar Pangkalan Bun lumpuh total.
”Dua pesawat tidak bisa landing. Sempat mau mendarat tapi jarak pandang di bawah 1000 meter. Ini tidak bisa dipaksanakan. Akhirnya dua pesawat kembali ke bandara awal,” kata Darsono.
Sementara itu berdasarkan data BMKG Stasiun Meteorologi Iskandar Pangkalan Bun, jumlah hot spot di wilayah Kalimantan Tengah sebanyak 56 lokasi. Rinciannya, Kabupaten Pulang Pisau sebanyak 37 titik, Kapuas 11 titik, sedangkan Kobar tidak ditemukan titik api.
Kepala Stasiun Meteorologi Iskandar, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kobar, Lukman Soleh mengungkapkan, wilayah Kotawaringin Barat tidak ditemukan adanya titik panas (hot spot) pada Kamis (17/9). Asap diduga berasal dari wilayah Kotim, Palangka Raya, dan Kalsel.
”Arah angin dari tenggara membawa asap dari Sampit, Palangka Raya, dan Bajarmasin,” ungkapnya.
Selain pergerakan asap dari wilayah luar Kobar, asap yang berasal dari kebakaran lahan beberapa hari lalu juga masih terperangkap di lapisan udara. ”Selama belum ada hujan lebat, diprediksi asap belum akan hilang. Karena selain kiriman, juga masih ada asap yang terjebak di lapisan permukaan,” katanya. (sla/rin/yit)