Seorang anak buah kapal (ABK) kapal Karya Mandiri yang bersandar di pelabuhan Pelangsian Sarana Mentaya, Desa Pelangsian, ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa, Rabu (28/7).
Kapal yang berlayar dari pelabuhan Tanjung Perak Surabaya itu membawa angkutan pupuk milik salah satu perusahaan perkebunan sawit di Kotim. Dan sudah bersandar selama empat hari di Pelabuhan Pelangsian.
Agen pelayaran kapal tersebut, Sutisna mengatakan ABK tersebut bernama Adi Santoso (38). Dilaporkan sejak dua hari yang lalu mengalami batuk, dan sempat berobat ke dokter namun tidak kunjung sembuh.
Menurutnya selama sakit korban tidak melakukan aktivitas apapun dan hanya diam di dalam kamar saja, hingga ditemukan meninggal dunia. “Korban ini salah satu juru mudi kapal ini,” kata Sutisna.
Sementara itu, evakuasi korban dari atas kapal menggunakan protokol kesehatan yang cukup ketat dari sejumlah petugas. Evakuasi sempat mengalami kesulitan lantaran kapal yang terlalu sempit, hingga akhirnya bisa diturunkan dari kapal dengan menggunakan crane.
Sementara itu, Kasatpolair Polres Kotim AKP Herbet yang mendapatkan laporan tersebut mengatakan, untuk sementara kru kapal berjumlah 15 orang langsung diperintahkan untuk melakukan tes PCR. Selain itu seluruh aktivitas kapal diminta untuk diberhentikan sementara.
“Seluruh ABK kapal tidak boleh keluar dulu, sampai dinyatakan negatif hasil tes PCR,” tandasnya. (rm-106/gus)