Perbuatan seorang pria yang bikin onar dan menggegerkan warga Jalan Muchran Ali, Kelurahan Baamang Tengah, Sampit, beberapa waktu lalu, disebabkan yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa, bukan karena mabuk seperti dikira sejumlah warga.
Kapolsek Baamang AKP Ratno mengatakan, pria berinisial WS (38) tersebut telah dikembalikan kepada pihak keluarga di wilayah Kecamatan Antang Kalang. ”Saat ini yang bersangkutan sudah dijemput keluarganya,” katanya, Senin (13/9).
Dia menegaskan, WS membuat onar bukan karena terpengaruh minuman alkohol, melainkan karena gangguan jiwanya kambuh. Itu terbukti ketika WS berbicara tak jelas saat diajak bicara petugas.
Sebelum kejadian, WS yang berangkat dari Kecamatan Antang Kalang, berencana ingin bekerja di salah satu perkebunan kelapa sawit di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). ”Saat di tiba di Sampit, dia melanjutkan perjalanannya dengan berjalan kaki. Saat tiba di tempat kejadian perkara, sakitnya kambuh hingga akhirnya mengamuk,” katanya.
Menurut Ratno, WS sebelumnya sembuh setelah menjalani pengobatan. Namun, saat dalam perjalanan menuju Pangkalan Bun, sakitnya kambuh.
”Waktu itu dia memang ada membawa kayu. Itu karena dia takut setelah melihat banyak warga yang datang ke arahnya. Saat ini, yang bersangkutan sudah pulang di jemput sang istri,” pungkasnya. (sir/ign)