Banjir yang mengepung Kota Palangka Raya perlahan mulai surut. Meski demikian, Pemerintah Kota Palangka Raya masih siaga karena cuaca buruk masih membayangi. Di sisi lain, turunnya debit air, membuat sejumlah pengungsi yang sebelumnya tinggal di posko, mulai kembali ke rumah.
”Rata-rata debit air sudah turun. Namun, tetap kesiapsiagaan terus dilakukan. Apalagi informasi dari BMKG, untuk daerah Kota Palangka Raya diprediksi dua minggu hujan deras. Lalu, di daerah Gunung Mas juga masih tinggi airnya,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya Emi Abriyani, Kamis (23/9).
Banjir di Palangka Raya sebelumnya melanda 17 kelurahan. Sebanyak 3.856 kepala keluarga dan 9.907 jiwa terdampak banjir. Pemkot Palangka Raya membuka posko banjir di sejumlah titik yang siaga 24 jam untuk menangani korban terdampak.
Emi menuturkan, beberapa pengungsi mulai kembali ke rumahnya. Namun, dia meminta warga tetap waspada dan mengutamakan keselamatan untuk menghindari hal-hal tak diinginkan.
Terpisah, Plt Lurah Palangka Akhmad Susanto mengatakan, ketinggian banjir yang melanda wilayahnya terus menurun hingga 10 cm, terutama di kawasan Mendawai hingga Jalan Anoy. Beberapa pengungsi memilih tetap bertahan sampai air benar-benar surut.
”Kami akan terus berupaya melakukan langkah terbaik. Khusus di Kelurahan Palangka, terdampak lumayan banyak. Ada 1.889 KK terdampak dan ribuan rumah terendam. Kami harapkan masyarakat tetap waspada,” katanya.
General Manager PLN UIW Kalselteng Tonny Bellamy mengatakan, apabila terjadi banjir, fokus utama pihaknya mengamankan jaringan listrik untuk keselamatan masyarakat dengan cara memutus aliran di lokasi tersebut.
Apabila air mulai masuk rumah, warga diminta mencabut semua stop kontak dan meletakkan peralatan elektronik ke tempat yang lebih tinggi.
”Selain itu, kami mohon partisipasi masyarakat untuk melaporkan via PLN Mobile atau contact center 123 apabila debit air meninggi dan pelanggan mendapat informasi arus listrik belum dipadamkan oleh PLN,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, sebelum kembali menyalakan aliran listrik, PLN perlu memastikan gardu, jaringan, dan instalasi pelanggan aman. PLN melakukan inspeksi, pembersihan, pengeringan, dan pengecekan gardu distribusi yang terkena dampak banjir.
”PLN akan menyalakan aliran listrik setelah penandatanganan berita acara dengan Ketua RT/RW atau tokoh masyarakat setempat yang menyatakan instalasi listrik di rumah warga aman, serta memastikan kondisi jaringan listrik benar-benar kering dan aman untuk dialiri listrik,” ujarnya. (daq/ign)