Maut secara tiba-tiba menjemput Syamsuri (53), warga Jalan Riau Palangka Raya, Minggu (26/9). Pria yang berprofesi sebagai pedagang itu meninggal berlumuran darah dari batuk yang dialaminya.
Diduga Syamsuri meninggal karena ada masalah di paru-parunya. Polisi dan tim medis memastikan tidak ada tanda kekerasan di tubuh almarhum. Rencananya, jenazah Syamsuri akan dimakamkan di kampung halamannya di Nagara, Kalimantan Selatan.
Kapolsek Pahandut AKP Erwin Togar Hasian Situmorang mengatakan, sebelum meninggal, istri almarhum diberitahu bahwa suaminya muntah darah di rumahnya. Sang istri langsung bergegas mendatangi lokasi dan melihat korban terbaring di lantai bersimbah darah.
Sang istri lalu menghubungi petugas Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibma). Namun, tak lama kemudian Syamsuri meninggal dunia.
”Korban tinggal berdua dengan istrinya di rumah. Sehari-hari berjualan ikan kering di Pasar Subuh, Jalan Seram,” kata Erwin.
Erwin menuturkan, berdasarkan keterangan istrinya, saat itu Syamsuri sedang makan nasi kuning. Setelah makan, tiba-tiba dia batuk dan mengeluarkan darah cukup banyak dan menempel di baju dan kasur.
Syamsuri sempat duduk di lantai dan membersihkan diri di kamar mandi. Namun, keluar dari kamar mandi, Syamsuri kembali batuk dan mengeluarkan banyak darah, lalu terbaring di lantai.
”Dari hasil olah TKP, tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban. Diduga penyebab kematian karena sakit yang diderita korban. Dugaan sementara ada problem di paru-paru,” tandasnya. (daq/ign)