Selama pandemi menerpa Indonesia, bisnis perhotelan babak belur. Kamar, aula, maupun meeting room lebih sering menganggur. Namun setelah dibukanya sektor pariwisata dan penurunan level PPKM, bisnis perhotelan mulai menggeliat.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng Guntur Talajan mengatakan, ada peningkatan aktivitas di sektor perhotelan. Penggunaan meeting room dan aula hotel sudah mulai terlihat.
“Saya secara langsung mendatangi hotel. Dari diskusi tersebut ternyata saat ini ada peningkatan pengunjung di hotel-hotel,” ucapnya, Kamis (14/10).
Guntur juga mengatakan, dibukanya sebagian objek wisata unggulan yang ada di Kalteng juga berpengaruh terhadap peningkatan okupansi hotel.
“Semua objek wisata yang ada saat ini sudah dibuka, jadi ada pengaruhnya pada sektor perhotelan. Semoga dalam waktu dekat ini pandemi segera berakhir sehingga semua sektor kembali normal dan lancar,” tukasnya.
General Manager (GM ) Hotel Bahalap Hary mengungkapkan, saat ini peningkatan pengunjung mulai terlihat meskipun tidak begitu signifikan. Setidaknya, kegiatan pemerintahan sudah mulai dilaksanakan di hotel.
“Kita bersyukur saat ini kegiatan pemerintahan dan kegiatan lainnya sudah boleh dilakukan di hotel, bahkan peningkatan pengunjung pun sudah terlihat ramai, namun dengan catatan tetap mengutama protokol kesehatan, dan selalu menjaga jarak,” pungkasnya.
Hal senada disampaikan General Manajer Aquarius Boutique Hotel Sampit Didik S Abadi. Kunjungan tamu hotel mulai meningkat sejak Agustus lalu. Restoran juga mulai ramai, terutama saat weekend. (agf/yit)