Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Sugianto Sabran mengharapkan, alur Sungai Kapuas Murung di Kabupaten Kapuas dapat segera dioptimalkan sebagai jalur distribusi hasil tambang dan kekayaan alam lainnya.
Oleh sebab itu tegasnya, pengerukan alur Sungai Kapuas Murung hingga Pelabukan Batanjung tidak boleh lagi ditunda-tunda. Proses pengerukan yang sudah lama direncanakan tersebut diharapkan segera dilaksanakan, mengingat pemerintah provinsi sudah melakukan koordinasi dengan perintah pusat perihal program tersebut. “Pemerintah sudah fokus untuk pengerukan alur sungai ini, mudah-mudahan dalam tiga bulan ke depan sudah bisa jalan. Jadi hal tersebut juga perlu diketahui oleh semua pihak agar memberi dukungan,” ujarnya, Rabu (27/10).
Sugianto menyebutkan, pengerukan alur Sungai Kapuas Murung ini akan membuat Kalteng memiliki jalur sendiri dalam hal ekspor hasil tambang dan lain sebagainya. Dengan mengoptimalkan fungsi alur sungai tersebut, maka akan banyak dampak positif terhadap peningkatan pendapatan daerah.
Ia mengakui, selama ini tambang Kalteng selalu dibawa keluar atau didistribusikan melalui Sungai Barito dan masuk ke pelabuhan laut di Kalimantan Selatan (Kalsel). Hal tersebut membuat hasil alam yang dikeruk dari Kalteng tercatat sebagai bahan ekspor yang berasal dari Kalsel.
“Selama ini hasil tambang Kalteng yang keluar tercatat atas nama Banjarmasin (Kalsel, Red). Kalteng ini punya sungai untuk alur ditribusi tambang, tapi belum bisa dioptimalkan keberadaannya,” imbuh Sugianto. Oleh sebab itu lanjutnya, alur Sungai Kapuas Murung harus bisa dioptimalkan dengan cara pengerukan terlebih dahulu. Dengan begitu hasil tambang Kalteng bisa dibawa keluar melalui sungai tersebut dan dicatat di Pelabuhan Batanjung.
“Alur Kapuas Murung ini akan membuat kita mandiri, tidak lagi seperti sekarang ini yang ketergantungan dengan provinsi tentangga. Oleh sebab itu pemerintah sangat mengharapkan proses pengerukan tidak lagi tertunda,” pungkas Sugianto. (sho/gus)