Tingginya intensitas hujan di Kabupaten Barito Utara (Batara) mengakibatkan debit air Sungai Barito naik drastis, meluap dan membanjiri sejumlah kawasan di dalam kota Muara Teweh. Sejumlah ruas jalan di dalam kota Muara Teweh pun lumpuh akibat terendam banjir, diantaranya jalan Merak, jalan Srikaya, jalan Panglima Batur, jalan Dahlia Gang Paraguai, Pangeran Antasari, Keladan, Imbonjol dan jalan Flores Gang MT.
Berdasarkan pantauan wartawan, debit air dalam dua hari terakhir ini terus meningkat, dan Rabu (3/11) kemarin peningkatan debit air diperkirakan mencapai satu meter. Salah seorang warga jalan Srikaya Muara Teweh, Hery mengatakan, dalam dua hari terakhir ini debit air Sungai Barito terus naik. “Malam tadi (Selasa 2/11) air Sungai Barito belum masuk ke jalan raya, dan sekarang air sudah mengenangi jalan dengan ketinggian hampir selutut orang dewasa,” ucap Hery.
Kemungkinan kata dia, debit air Sungai Barito akan terus meninggi, sebab menurut informasi yang diperolehnya, Selasa (2/11) lalu debit air Sungai Barito mulai naik. “Biasanya kalau di wilayah hulu air Sungai Barito naik, air akan meluap dan menggenangi beberapa kawasan,” katanya.
Meski demikian, harapannya, banjir yang terjadi saat ini cepat menyurut, agar aktivitas masyarakat dapat kembali berjalan dengan normal. “Sementara air belum masuk ke dalam rumah, masih tersisa ukuran sekitar 5 jari orang dewasa sebelum air masuk rumah. Untuk antisipasi air semakin naik, kami mengungsikan perabotan di rumah ke atas loteng (lantai dua),” tuturnya.
Sebelumnya, telah dilaksanakan apel dalam rangka penanggulangan bencana alam yang dipimpin langsung Kapolres Batara, AKBP Dodo Hendro Kusuma, Selasa (2/11). Dalam apel tersebut, Kapolres menyampaikan, diperlukan sinergitas antara Polri, TNI, BPBD, Satpol PP, Dinas Sosial serta instansi terkait lainnya dalam upaya menanggulangi bancana banjir.
“Kegiatan apel gabungan ini dilaksanakan dalam rangka kesiapan dalam menghadapi bencana alam,” tegas Kapolres Batara. (viv/fm)