Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Eko Marsoro menyebutkan, berdasar hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2021, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini tercatat berada pada angka 4,53 persen atau mengalami penurunan 0,05 persen dibandingkan tahun lalu.
Eko menjelaskan, indikator TPT ini untuk melihat sejauh mana jumlah tenaga kerja yang tidak terserap oleh lapangan usaha di pasar kerja dan menggambarkan kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja. Oleh sebab itu, penurunan 0,05 persen tersebut sudah dianggap baik meski dari sisi angka tidak telalu besar.
“TPT juga merefleksikan kemampuan pasar kerja yang belum bisa menciptakan pekerjaan bagi mereka yang ingin bekerja namun tidak mendapatkannya,” katanya, kemarin.
Disebutkan Eko, perhitungan TPT dapat diartikan sebagai persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja. Ini artinya TPT Kalteng 4,53 persen yang telah mengalami penurunan sudah pada posisi yang cukup baik terhadap penyerapan di pasar kerja.
“TPT 4,53 persen itu dapat diartikan bahwa misalkan dari setiap 100 orang angkatan kerja, terdapat sekitar empat sampai lima orang yang menganggur,” ucapnya.
Lebih lanjut Eko menguraikan, secara regional Kalimantan, TPT Kalteng adalah yang terendah. Meski TPT di seluruh provinsi di regional Kalimantan mengalami penurunan, namun perkembangan di Kalteng menunjunkan perbaikan yang cukup baik. “TPT nasional sebesar 6,49 persen atau turun sebesar 0,58 persen poin dibandingkan tahun lalu. Sedangkan TPT di Kalimantan Timur sebesar 6,82 persen atau tertinggi di regional Kalimantan,” ucapnya.
Ia mengakui, bahwa sektor ketenagakerjaan di Kalteng sempat terdampak pandemi Covid-19, terutama pada tahun 2020 lalu. Tidak sedikit tenaga kerja yang terdampak bencana nonalam itu, mulai dari pengguran, pengurangan jam kerja, tidak bekerja sementara hingga berhenti bekerja karena Covid-19.
Namun seiring dengan perbaikan kasus dan pemulihan ekonomi, sektor ketenagakerjaan turut mengalami perbaikan. Data bulan Agustus kemarin menunjukan penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 turun 38,78 ribut orang dibadingkan bulan yang sama di tahun 2020.
“Jika dibandingkan kondisi Agustus 2020 atau beberapa bulan pertama terjadinya pandemi Covid-19, sekarang ini pada tahun 2021 sudah ada perbaikan di sektor tenaga kerja Kalteng,” pungkas Eko. (sho/gus)