Kota Palangka Raya kembali dikepung luapan banjir Sungai Kahayan. Di beberapa lokasi, ribuan rumah warga sudah terendam air dan mengancam ribuan jiwa warga. Banjir melanda terlihat di Kelurahan Tanjung pinang, Pahandut, Langkai hingga Pahandut Seberang dan Palangka.
Berdasarkan pantauan Radar Sampit di beberapa lokasi, seperti di kawasan Pasar Kahayan, air sudah meninggi dan mengganggu aktivitas masyarakat. Di Jalan Anoi, ketinggian air mencapai satu meter dan kediaman warga yang agak rendah sudah terendam air. Terlihat pula di Kawasan Flamboyan Bawah, luapan air terlihat mengenai jalanan menuju kawasan pelabuhan Flamboyan. Di pengaringan besar tak jauh dari Pasar Kahayan, terlihat debit air semakin meninggi tidak seperti biasanya. Terlihat pula di kawasan Jalan Jinggah, meningkatnya debit air digunakan warga untuk berenang dan mencari ikan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya Emi Abriyani mengatakan, berdasarkan pemantauan di lapangan selalu ada kenaikan debit air hingga setinggi 30 cm. Sudah menggenangi wilayah 17 kelurahan
”Dampak luapan air sudah 17 kelurahan terdampak, hampir 9.907 jiwa terdampak. Sudah ada rumah terendam, meskipun kegiatan dan aktivitas masih bisa berlangsung,” ujarnya. Ia menambahkan, ada beberapa lokasi yang tidak bisa dilalui melalui jalur darat, seperti di kelurahan petuk katimpun yang terputus dan masyarakat hanya beraktivitas menggunakan perahu menuju ke Petuk katimpun Ujung.”Intinya masyarakat diminta untuk waspada dan mengutamakan keselamatan.”pungkasnya.
Sementara itu, Camat Pahandut Berlinto Binti mengatakan, dampak luapan sungai Kahayan semakin luas. Seperti di Kelurahan Langkai dan Tumbang Rungan, ada lebih dari dua ratus kepala keluarga terdampak atau ribuan jiwa. “Kita terus melakukan upaya untuk masyarakat. Sperti melakukan evaluasi lansia dan lainnya lantaran rumahnya tergenang. Semoga kondisi ini segera berlalu,” sebutnya.
Lanjut Berlinto, saat ini kondisi debit air terus meningkat hingga ada sampai lebih dari satu meter dan merendam ribuan tempat tinggal masyarakat. ”Debit air terus dan kita buat posko untuk pengungsian. Kami harap masyarakat terdampak meningkatkan kewaspadaan dalam kondisi banjir ini. Sebab di Kelurahan Tanjung Pinang, Pahandut. Langkai, Tumbang Rungan dan Pahandut Seberang debit air semakin meninggi.” Paparnya.
Lurah Langkai Said Zain Bachsin mengatakan, untuk kelurahan Langkai sampai pukul 16.30 WIB, Minggu (14/11) telah ada 31 warga terpaksa mengungsi dan mendiami Posko Banjir di SDN 1 Langkai. Belasan diantaranya anak-anak dan tiga orang lansia berusia 60-70 tahun.
Pihaknya juga akan mendirikan dapur umum dan memperkirakan kondisi yang ada akan bertahan beberapa hari kedepan.
”Di Kelurahan Langkai ada tiga RW dan 13 RT terdampak banjir akibat luapan air sungai Kahayan. Kondisi air semakin naik, kenaikan hingga 20 cm dan itu diperkirakan akan terus naik.Makanya hampir semua rumah warga di pinggiran sungai terendam air,” ujarnya. Said menambahkan, jika didata ada 225 kepala keluarga atau 1.300 jiwa, artinya ribuan warga terdampak, mulai Jalan Sulawesi hingga di Jalan Flamboyan dan S Parman.
“Semoga kondisi ini bisa segera berlalu.Ribuan warga terdampak. Ini saja malam hari tadi, kami melakukan evakuasi lansia dan penyandang disabilitas untuk diistirahatkan di Posko dan pemeriksaan kesehatan,” pungkasnya. (daq/gus)