Lagi-lagi binatang melata berbahaya menyatroni pemukiman warga di Kota Palangka Raya. Kali ini terjadi di Jalan Hiu Putih 13 Gang I Kelurahan Bukit Tunggal, Senin (6/12) dini hari. Tak tanggung-tanggung ular jenis Sawa atau Sanca dengan nama latin malayopython Reticulatus berukuran dewasa, muncul dengan panjang kurang lebih 4,5 meter.
Ular yang dikenal pemakan daging itu ditemukan di dalam kandang warga atas nama Krister Sayuyu. Saat diamankan, satwa itu sedang melahap ternak ayam. Diketahui kemunculan ular itu sudah meresahkan warga dan beberapa kali ternak warga sekitar hilang dimangsa.
Tak ingin terancam bahaya, warga pun memanggil tim Emergency Response Palangka Raya (ERP) untuk meringkus ular tersebut. Setelah berhasil ditangani, ular selanjutnya dibawa dan dievakuasi ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalteng.
“Benar, kita evakuasi ular sanca sepanjang 4,5 meter. Sudah diserahkan ke BKSDA Kalimantan Tengah untuk disterilkan dan disimpan, sebelum dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya di alam liar,” ujar ketua ERP Jean Steve Austen. Diungkapkannya, ular itu memakan ternak ayam di pemukiman warga dan dilakukan evakuasi dengan personil enam orang Tim Divisi Animal Rescue. Hal itu setelah Tim setelah berkoordinasi dan menggunakan peralatan penanganan.
“Tadi saat melihat ke dalam kandang tempat ternak ayam melihat sudah ada dua ekor ayam yang mati namun belum dimakan.Penanganan sekitar 10 menit ular berhasil ditangani dan langsung dievakuasi,” terang Jean.
Diungkapkannya, berdasarkan informasi warga, ular tersebut sudah beberapa kali terlihat. Bahkan memangsa ternak ayam milik warga sekitar, sampai akhirnya ditemukan masuk di dalam kandang ayam.
“Ada tiga dalam beberapa bulan ini ularnya makan ternak ayam warga. Terakhir mendengar suara ayam gaduh di kandang dan anjing menggonggong. Ternyata pas dicek ular sudah di kandang dan sudah mematikan dua ekor ayam,” pungkas Jean.
Jean menambahkan, kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan jika menemui ular segera melapor ke pihak terkait untuk dilakukan penanganan. Dan,diharapkan jangan sesekali melakukan penanganan sendiri jika tidak memiliki pengetahuan terkait ular atau hewan melata. (daq/gus)