Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provisi Kalteng Otto Fitriandy mengatakan, pada masa pandemi ini, kondisi sektor jasa keuangan masih cenderung terjaga, walau terdapat beberapa indikator yang mengalami kontraksi.
Hal itu disampaikan Otto saat OJK menggelar pertemuan dengan Bank Indonesia, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan dan insan pers di wilayah Kalteng, Selasa (14/12).
Dia mengatakan, sinergi antara lembaga jasa keuangan, pemerintah daerah, serta instansi vertikal lainnya, menjadi hal yang sangat penting agar kebijakan stimulus yang telah ditetapkan dapat berjalan optimal di seluruh lapisan masyarakat dan program yang telah ditetapkan.
”Semua dapat berjalan selaras dan berkesinambungan, sehingga pemulihan ekonomi dapat berjalan lebih cepat,” ujarnya.
Dia melanjutkan, di Kalteng terdapat perkembangan jasa keuangan yang semakin pesat. Ada 15 bank umum konvensional, 6 BPR konvensional, tiga bank umum syariah, dan satu BPR syariah. Kemudian, ada 40 perusahaan pembiayaan,19 perusahaan asuransi, satu model ventura, dua perusahaan penjamin, dan satu lembaga keuangan mikro.
”Artinya perkembangan di Kalteng cukup baik,” ucapnya.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalteng Yudo Herlambang mengatakan, perkembangan ekonomi di Kalteng diperkirakan meningkat dan terus tumbuh. Bahkan inflansi terkendali.
”Ekonomi di Kalteng mengalami perbaikan dan pertumbuhan. Itu lantaran mobilitas di bandara, pasar, dan lainnya mengalami peningkatan,” ujarnya.
Yudo menuturkan, daya beli masyarakat juga mulai naik. Bahkan, kontribusi UMKM dalam pertumbuhan ekonomi kini dirasakan semakin besar dan menguat. ”Di Kalteng juga banyak potensi untuk menumbuhkan ekonomi, seperti sarang walet, nipah, ubi porang, dan udang vaname,” katanya.
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Prov Kalteng Hari Utomo mengatakan, kinerja APBD Kalteng semakin dirasa dalam mendorong pemulihan ekonomi. Salah satunya terkait penyaluran kredit bagi perkembangan UMKM.
”Di Kalteng terjadi tren positif pendapatan negara dan adanya peningkatan kualitas SDM. Konkretnya, Kalteng baik dalam kinerja APBD,” tandasnya. (daq/ign)