SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Senin, 20 Desember 2021 14:16
Ini Dia Bukti Sadisnya Pengeroyokan terhadap Pelajar SMP di Sampit
DIPERIKSA: Korban pengeroyokan mendatangi Kantor Polsek Ketapang untuk menjalani pemeriksaan, Jumat (17/12) malam. (FAHRY/RADAR SAMPIT)

Perundungan berupa penganiayaan yang menimpa seorang pelajar SMPN 4 Sampit disertai bukti yang kuat. Baju seragam yang dikenakannya dipenuhi jejak sepatu. Hal tersebut sekaligus mengonfirmasi pengakuan korban yang diinjak sejumlah pelaku hingga dia pingsan.

Seragam sekolah tersebut kini dijadikan bukti oleh aparat kepolisian menindaklanjuti kasus tersebut. Radar Sampit sempat melihat seragam yang dipenuhi jejak sepatu tersebut di kediaman korban. Meski buktinya kuat, polisi memprioritaskan penyelesaian kasus tersebut melalui jalur mediasi yang dilakukan sekolah dengan mempertemukan pelaku dan korban.

”Karena pengeroyokan terjadi di dalam sekolah, mediasi antara empat terduga pelaku dan korban ditangani pihak sekolah,” kata Kapolsek Ketapang AKP Samsul Bahri, Minggu (19/12).

Samsul Bahri menambahkan, pihaknya juga akan menghadiri langsung mediasi tersebut. ”Apabila kasus ini tidak bisa diselesaikan dengan cara dimediasi, maka kasusnya akan langsung kami tangani,” ujarnya.

Kapolres Kotim AKBP Abdoel Harris Jakin sebelumnya mengatakan, kasus pengeroyokan terhadap pelajar SMP tersebut menjadi perhatian kepolisian. Akan tetapi, semua pihak sepakat mendahulukan langkah mediasi. ”Kejadiannya di lingkungan sekolah. Mereka ini, baik korban maupun terduga pelaku masih kecil-kecil (di bawah umur). Makanya kami serahkan ke pihak sekolah dulu untuk penanganannya hingga maksimal,” kata Jakin, Jumat pekan lalu.

Jakin juga mengimbau seluruh sekolah dan masyarakat agar mencegah sedini mungkin kasus perundungan. Pengawasan harus ditingkatkan dan perlu edukasi agar anak berani menceritakan yang dialaminya. ”Kami berharap kejadian seperti ini tidak sampai terulang. Pencegahan bisa dimulai dari orang tua masing-masing untuk membina anaknya. Pengawasan oleh guru di sekolah juga perlu ditingkatkan,” tegas Jakin.

Sebelumnya diberitakan, orang tua korban perundungan menuntut keadilan dan pertanggungjawaban perlakuan yang diterima anaknya dari sejumlah pelajar lain. Dia mengaku tak terima anaknya dikeroyok hingga menderita luka di sejumlah bagian tubuhnya. ”Bukan kami tak ingin mencari jalur damai. Coba bayangkan saja kalau anak sendiri dikeroyok, apa orang tuanya bisa tinggal diam begitu saja? Kalau anak berkelahi satu lawan satu, bisa saja saling berdamai?” kata ayah korban, MIY (55), saat ditemui di kediamannya di wilayah Kecamatan MB Ketapang, Jumat (17/12).

Dia tak ingin kejadian itu terulang di kemudian hari dan menimpa siswa lain yang tak bersalah. Karena itulah dia bersikeras tak ingin persoalan tersebut diselesaikan melalui jalur damai. ”Perbuatan mereka ini sudah sangat keterlaluan. Tidak hanya uang anak saya dipalak, mereka bertindak menggunakan kekerasan. Memukul, membanting, menginjak anak saya,” ujarnya. 

Ayah korban mengaku ingin memberikan efek jera kepada pelaku yang telah memperlakukan anaknya dengan kasar dan penuh kekerasan. ”Saya hanya ingin menuntut keadilan dan pertanggungjawaban pelaku yang telah memukuli anak saya. Saya ingin persoalan ini diproses secara hukum agar ada efek jera. Cukup anak saya yang diperlakukan seperti ini. Jangan sampai anak orang lain yang tidak bersalah,” ujarnya.

Dia sempat khawatir dengan kondisi kesehatan fisik dan mental anaknya yang mengalami lebam pada bagian tubuhnya. Di sisi lain, dia juga bersyukur peristiwa tersebut terjadi di sekolah, bukan di luar sekolah.

Ibu korban, Ms (51) mengatakan, selama hampir satu jam anaknya tak sadarkan diri akibat pengeroyokan dan harus sampai dibawa ke rumah sakit. Hasil pemeriksaan dokter, kesehatan anaknya sudah membaik dan bisa pulang.

”Anak saya mengeluhkan sesak napas. Alhamdulillah setelah diperiksa dokter kondisi anak saya sudah membaik. Hasil rontgen baik-baik saja. Tidak ada tulang yang retak. Saya sangat khawatir. Apalagi anak saya mengaku kepalanya dibenturkan ke dinding, dibanting, dan diinjak,” katanya. (sir/ign)

loading...

BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers