Jalan keliru dalam menghadapi persoalan hidup akhirnya dipilih Brayan Ansari . Pemuda 22 tahun ini ditemukan sudah tidak bernyawa di kamar kosnya. Dia tewas dengan tidak wajar. Mengakhiri nafas terakhirnya dengan cara gantung diri di kamar kosnya di Jalan Pangeran Samudera, Palangka Raya, Senin (20/12) kemarin.
Sebelum menjadi pelaku bunuh diri, Bryan sempat menulis surat sebagai tanda permohonan maaf kepada kedua orang tuanya.
Surat itu bertuliskan, “Maafkan Saya Ayah, Maafkan Saya Ibu. Memilih Jalan Seperti Ini.Ini Kehendak Diri Sendiri.Maaf Selama Ini Selalu Menyakiti Hati Orangtua.Saya Sayang Kalian. Ridhoi Saya.Pesan Saya Jangan Menyalahkan Orang Lain. Ini Murni Kemauan Saya”,” tulisnya.
Informasi dihimpun, pertama kali, melihat tubuh Brayan tergantung adalah salah satu kawannya . Saat ia ditemukan kondisi dalam keadaan tergantung dengan menggunakan tali nilon, tidak menggunakan baju, namun menggunakan celana panjang.
Usai ditemukan, jenazahnya langsung dievakuasi ke rumah sakit Dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Kasus ini pun langsung ditangani Polsek Pahandut.
Kapolsek Pahandut AKP Susilowati mengatakan, jenazah telah dibawa ke RSUD Doris Sylvanus untuk menjalani visum et repertum. Rencananya jenazah akan dibawa ke wilayah Dadahup, Kabupaten Kapuas untuk dikuburkan.
”Kita sudah tangani dan beberapa orang dimintai keterangan. Untuk sementara murni karena bunuh diri,” sebutnya.
Dirinya berharap perbuatan serupa tidak dilakukan oleh pihak lain. Ia menegaskan, yakinkan saja semua hal atau segala persoalan bisa diselesaikan dengan cara baik-baik.
” Mohon jangan mengambil atau menempuh hal seperti itu. Semoga tidak ada lagi kejadian serupa. Ingat, dekatlah kepada keluarga dan yakinlah semua ada solusinya.Untuk motif masih dalam penyelidikan,” tegas Susilowati.
Sementara itu teman sekaligus keluarganya Walgi (23) mengaku tidak menyangka bahwa perbuatan tersebut dilakukan oleh almarhum. Padahal menurutnya ia merupakan sosok periang dan senang menolong serta sayang dengan keluarga.”Kami tidak menyangka,” ungkapnya.
Walgi mengaku, dirinya memang pertama kali menemukan dan melihat tubuh almarhum tergantung. Saat itu ia ingin menjenguk. ketika masuk, langsung melihat kerabatnya itu sudah menggantung di seutas tali dengan kondisi tidak mengenakan baju dan hanya menggunakan celana Panjang.
“Ia tinggal sendiri di kosnya karena orangtuanya bekerja di Kalimantan Timur. Saya terkejut dan tidak menyangka. Semoga damai selalu,” tandasnya. (daq/gus)