Perkara pengeroyokan yang menimpa pelajar SMPN 4 Sampit berakhir damai. Meski mediasi antara orang tua pelaku dan korban berlangsung alot, namun semua sepakat tak melanjutkan masalah tersebut ke proses hukum. Pelaku pengeroyokan diminta mengundurkan diri dari sekolah tersebut.
Selama dua jam setengah kedua belah pihak dari orang tua korban dan pelaku dipertemukan di sekolah di Desa Telaga Baru, Senin (20/12). Mediasi itu juga dihadiri Camat MB Ketapang, Kades Telaga baru, perwakilan Dinas Pendidikan, dan Bhabinkamtibmas Polres Kotim.
Kepala SMPN 4 Sampit Suyatmi yang memimpin mediasi memberikan kesempatan kepada yang hadir untuk memberikan pendapat. ”Walaupun berlangsung cukup lama, saya persilakan semua yang hadir, khususnya dari orang tua pelaku dan korban menyampaikan pendapatnya. Semua pihak terkait saya undang untuk menyelesaikan persoalan ini,” katanya.
Dari hasil mediasi tersebut, disepakati empat siswa yang melakukan perundungan pada korban agar mengundurkan diri dari sekolah. Hal tersebut sebagai bentuk sanksi dari sekolah.
Suyatmi berharap aksi perundungan tidak terjadi lagi di kemudian hari. ”Kami dari pihak sekolah meminta orang tua pelaku bertanggung jawab memberikan kompensasi untuk biaya pengobatan dan psikoterapi korban. Besok kedua belah pihak akan kami undang lagi untuk mencari kesepakatan dari orang tua wali pelaku terkait pertanggungjawaban ini,” katanya.
Mengenai sanksi yang diberikan, ada yang setuju dan ada yang tidak setuju. ”Ada orang tua wali pelaku yang setuju dan dua orang tua lainnya tidak setuju. Bagi dua orang tua wali yang tidak setuju dipindahkan mencari sekolah lain, akan saya pertimbangkan lagi dari penilaian poin prestasi dan kedisiplinan selama bersekolah. Kami berharap ke depannya siswa yang lain fokus belajar dengan tenang dan tertib,” ujarnya.
Orang tua korban menyampaikan, keputusan pihak sekolah merupakan yang terbaik. ”Saya lega, kami saling damai. Pihak sekolah sudah membuat keputusan yang bijak dan terbaik untuk anak saya dan siswa lain kedepannya,” kata ayah korban.
Dia juga berharap kejadian tersebut tak terulang kembali. Pihak sekolah diharapkan tak segan memberikan sanksi tegas kepada siswa yang bertindak kasar dan main kekerasan.
”Cukup anak saya yang mengalami pengeroyokan, pemalakan, dan kekerasan. Semoga ke depannya pihak sekolah dapat bertindak tegas kepada setiap siswa yang melakukan perbuatan tidak sewajarnya,” tegasnya. (hgn/ign)