Polresta Palangka Raya masih menyelidiki Insiden kebakaran di kawasan padat penduduk komplek Pontun, Jalan Rindang Banua, Gang Manggis dan Gang Berkatilah, Kamis (23/12) malam. Petugas belum bisa menyimpulkan apakah kejadian di daerah yang dikenal sebagai sarang narkoba tersebut akibat korsleting listrik atau ada lainnya meskipun saksi-saksi menyebut api muncul dari bagian atap.
“Kita masih melakukan pemeriksaan dan belum bisa menyimpulkan bahwa kebakaran karena korsleting listrik. Beberapa saksi telah dimintai keterangan dan kerugian seperti ditaksir hampir Rp 1 miliar. Semua masih lidik dan ditangani Polsek Pahandut maupun Polresta,” ujar Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Sandi Alfadien Mustofa. Tim identifikasi langsung melakukan olah TKP kebakaran di Jalan Rindang Banua Gg Berkatillah.
Setelah dilakukan pengecekan di RT 03 dan RT 04, api melalap sebanyak 24 rumah. Sebanyak 28 kepala keluarga dan 107 Jiwa kehilangan tempat tinggal. ”Semua masih dalam proses penyelidikan. Dampak kejadian itu memang ratusan jiwa kehilangan tempat tinggal. Tetapi tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Tidak bisa dipungkiri tidak banyak harta benda korban kebakaran berhasil diselamatkan,” ujarnya.
Sandi mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian, terlebih dalam lingkup kawasan padat penduduk. Jangan sampai terjadi korsleting listrik atau hal-hal lain sehingga terjadi kebakaran dan merugikan orang banyak. ”Semoga tidak ada kejadian serupa. Ingat jika ada kabel-kabel yang rawan dan berpotensi terjadi korsleting segera diperbaharui, atau langsung ke PLN untuk bisa diatasi,” pungkasnya.
Sementara itu Masnah mengatakan, korban kebakaran membutuhkan bahan pangan, pakaian, pembangunan rumah yang terbakar. Wanita berusia 45 tahun ini menambahkan, tidak banyak harta benda bisa diselamatkan. Dirinya hanya mampu mendorong sepeda motor miliknya, sebab api tidak jauh dari tempat dia tinggal. ”Semoga ada bantuan dari pemerintah. Kami ikhlas musibah ini, karena ini ujian dari Tuhan. Saat ini sementara tinggal di tempat anak,” kata wanita berkerudung itu. (daq/yit)