Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin Pangkalan Bun kekurangan dokter spesialis. Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Fahruddin mengatakan, sebagai rumah sakit rujukan rumah sakit Ini melayani banyak pasien. “Semakin hari semakin banyak sekali penyakit yang ditangani dan membutuhkan dokter spesialis,” katanya.
Hal ini juga menjadi tantangan bagi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun untuk menambah jumlah tenaga medis untuk mengurangi jumlah rujukan ke rumah sakit di Pulau Jawa. “Selama ini untuk penyakit tertentu belum bisa kita layani, kami akui masih keterbatasan alat dan juga dokter spesialis,” kata Fahruddin.
Disebutkannya kebutuhan dokter spesialis sangat tinggi, namun setiap kali penerimaan CPNS sepi peminat. “Seperti penerimaan CPNS tahun 2021 ini, untuk formasi dokter spesialis di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun hanya ada satu peminat yakni dokter spesialis paru. Sedangkan formasi dokter spesialis lainnya tidak ada peminat,” ungkapnya.
Padahal, lanjut Fahrudin, rumah sakit masih membutuhkan banyak dokter spesialis seperti spesialis jantung, ortopedi, bedah saraf, bedah tumor, urologi, dan masih ada spesialis lainya. “Selama ini untuk pemenuhan dokter spesialis ini kita merekrut sendiri. Karena dalam formasi CPNS tidak ada peminatnya,” ujarnya. Namun kendala yang dihadapi, dalam merekrut dokter spesialis ini tentu harus diberikan tunjangan dan tempat tinggal yang memadai. Karena untuk mencari dokter spesialis juga tidak mudah dan para dokter spesialis ini kebanyakan memilih di kota besar.
“Harapan kami tentunya para dokter muda ini disekolahkan lagi agar mengambil spesialis. Sehingga nantinya dalam beberapa tahun ke depan bisa kembali ke Kobar dan mengabdikan diri untuk pelayanan yang lebih baik di rumah sakit,” pungkasnya. (rin/sla)