Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran mendorong agar program percepatan pembangunan dapat terlaksana dengan baik. Hal tersebut meliputi pemanfaatan sumber daya alam (SDA), ketahanan pangan, peningkatan ekonomi, dan lainnya. Salah satu yang diperhatikan berkaitan dengan kegiatan ekspor SDA Kalteng, karena pada tahun 2020 hanya 26,23 persen ekspor keluar melalui pelabuhan di Kalteng. Selebihnya dilakukan melalui pelabuhan di provinsi lain.
”Diharapkan SDA yang melimpah ini dapat digunakan untuk kesejahteraan masyarakat dan peningkatan pendapatan daerah yang nanti digunakan untuk percepatan pembangunan,” katanya saat Focus Group Discussion (FGD) dengan Tim Ahli Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin (21/2).
Terkait pembangunan daerah, Sugianto menegaskan, program peningkatan aksestabilitas, baik jalur darat, laut, dan udara terus dilakukan dengan langkah-langkah strategis. Baik perencanaan pembangunan pelabuhan utama, pengerukan alur sungai, dan inisiasi pembangunan pelabuhan ship to ship di wilayah Kalteng. ”Soal infrastruktur memang sangat penting dan itu tidak bisa dilepaskan dari upaya percepatan pembangunan. Makanya mengenai konektivitas antardaerah dan wilayah harus digenjot,” ucapnya. Sementara itu, di bidang peningkatan perekonomian daerah, Pemprov Kalteng mengembangkan program strategis. Di antaranya melakukan hilirisasi di daerah sebagai upaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) serta ratusan ribu tenaga kerja, baik tenaga kerja asli Kalteng maupun luar daerah. ”Karena dengan membuka sebuah lapangan kerja, secara langsung di sana akan ada aktivitas ekonomi. Itu nanti berdampak kepada masyarakat dan dari sisi daerahnya juga,” ucapnya.
Tidak hanya itu, upaya mendukung ketahanan pangan nasional turut menjadi prioritas dari sisi perekonomian. Untuk itu, Pemprov Kalteng telah menginisiasi pembangunan kawasan shrimp estate atau budidaya udang vaname yang berada di Kabupaten Sukamara. Selain budidaya udang vaname, juga sedang intensif pengembangan program terintegrasi sawit sapi, yang ke depannya menjadi alternatif pengembangan kawasan baru sapi potong di wilayah Kalteng. ”Kalau bicaranya percepatan pembangunan, maka banyak aspek yang harus diperhatikan. Tentu ini akan mencakup semua sisi, sehingga akan memberi dampak lebih untuk pembangunan daerah,” pungkasnya. (sho/ign)