Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Kadislutkan) Kalimantan Tengah (Kalteng) H Darliansjah mengatakan, Kalteng pertama akan mengekspor ikan Tapah ke Malaysia. Dirinya juga melakukan pembinaan langsung ke salah satu UKM ekspor produk perikanan di Kalteng. Darliansjah kunjungan ke lokasi UKM Ali Giono Bakut yang menggeluti ekspor ikan Betutu atau Bakut di Jalan Lele Palangka Raya, Selasa (8/3).
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut arahan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran pada acara Launching Ekspor Produk Kelautan dan Perikanan Kalimantan Tengah di halaman kantor Gubernur Kalteng pada 18 Februari 2022 lalu. Dalam arahannya, Gubernur menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat Kalteng, serta merupakan momentum kebangkitan ekspor Kalteng yang berkelanjutan. “Saya sangat bangga dan berterima kasih atas kedatangan Kadislutkan Kalteng ke tempat kami. Ini merupakan bentuk apresiasi bagi kami untuk lebih bersemangat dan maju lagi dalam meningkatkan volume ekspor produk perikanan Kalteng,” ucap Ali Giono.
Ia menyampaikan, beberapa kendala yang dihadapi dalam ekspor ikan Betutu. Di antaranya dari segi pengiriman, yang diharapkan agar maskapai penerbangan lebih terkoneksi antar pesawat untuk memperlancar proses pengiriman sampai ke tujuan ekspor.
Ali Giono juga berharap agar kegiatan ini, dapat terus didukung, baik dari segi penambahan sarana serta prasarana. Agar UKM ekspor memiliki daya saing dan nilai tambah.
Rencananya, dalam waktu dekat ini, Ali Giono juga akan memulai mengekspor Ikan Tapah. Disamping ikan Seluang, Betutu dan Botia, komoditas ikan Tapah ini juga sangat diminati negara Malaysia. “Mengingat ketersediaan ikan Tapah di sungai Kalteng sangat banyak, maka diharapkan para nelayan mampu menangkap peluang bisnis ekspor ikan-ikan lokal ini,” ujarnya.
Sementara untuk memajukan ekspor produk kelautan dan perikanan Kalteng, Darliansjah mengatakan, pihaknya siap mensinergikan dengan seluruh pemangku kepentingan agar melakukan terobosan-terobosan untuk percepatan peningkatan ekspor produk kelautan dan perikanan. Di antara lain melakukan fasilitasi, pembinaan dan pendampingan terutama dari aspek regulasi daerah yang kondusif, perizinan, fasilitasi permodalan/pembiayaan, fasilitasi pemasaran, dukungan sarana prasarana teknis termasuk melakukan pembinaan, dan pendampingan teknis.
“Pemprov Kalteng telah berkomitmen dengan maskapai penerbangan, stasiun karantina ikan dan pengendalian mutu Palangka Raya serta Bea Cukai untuk mendukung ekspor komoditi kelautan dan perikanan Kalteng,” tukasnya. (ewa/fm)