Kasus pembunuhan penjaga kebun Hadi Sumarno Warisman alias Tarno (53) akhirnya terungkap. Pelaku tak lain adalah rekan kerja korban bernama Tajar (47). Tajar berhasil ditangkap tim gabungan Polsek Cempaga Hulu dan Resmob Polres Kotim di sebuah warung pinggir jalan Desa Tumbang Koling, Cempaga Hulu, Kotim. “Pelaku kami tangkap saat berada di warung pinggir jalan pada Rabu (9/3) lalu,” kata Kapolsek Cempaga Hulu IPTU Dwi Susanto. Kapolsek menjelaskan, pembunuhan bermula saat pelaku kesal lantaran upah yang dijanjikan korban dirasa kurang dan tidak sesuai pada kesepakatan awal.
Pelaku kemudian berniat mendatangi kediaman korban sambil membawa senjata tajam (sajam) jenis parang. ”Sampai di rumah korban, pelaku lalu meminta agar sisa gaji miliknya segera dibayarkan. Karena takut, korban akhirnya lari dan dikejar oleh pelaku. Sampai di lokasi kejadian, korban langsung dihabisi hingga meninggal dunia,” bebernya. Hadi Sumarno, pria kelahiran Cilacap tersebut ditemukan tewas mengenaskan dengan sejumlah luka bacok di tubuh dan luka menganga di leher pada Minggu (6/3) dini hari.
Jasadnya ditemukan di tengah jalan poros Desa Tumbang Koling, sekitar 100 meter dari pondok tempat ia tinggal. Korban bekerja sebagai mandor sekaligus penjaga kebun milik majikannya. Sementara pelaku sendiri, bertugas sebagai perawat kebun. ”Selain sisa gaji belum dibayarkan oleh korban. Pelaku juga sakit hati lantaran korban sebelumnya sempat mengkritik kinerja pelaku yang kurang bagus saat merawat kebun. Jadi, untuk sementara ini, motif pembunuhan tersebut lantaran kesal antara pelaku dan korban,” tandasnya. (sir/fm)