PANGKALAN BUN - Tingginya curah hujan membuat Sungai Lamandau meluap. Hal ini membuat jalan penghubung Desa Rungun dan Kondang Kecamatan Kotawaringin Lama terendam banjir.
Akibatnya jalur interaksi sosial dan ekonomi terganggu karena jalan darat satu-satunya itu terendam banjir. Untuk keluar desa sebagian masyarakat menggunakan getek atau perahu mesin. Namun sementara ini mobil besar masih bisa melintas.
Ketinggian banjir bisa bertambah parah jika hujan di bagian hulu tak kunjung reda. Meski warga dua desa terdampak meluapnya Sungai Lamandau berharap banjir segara surut.
Warga Rungun, Dedy, mengatakan bahwa tergenangnya jalan penghubung antar desa ini sudah berlangsung dalam beberapa hari terakhir. Ketinggian banjir variasi, mulai setinggi mata kaki hingga selutut orang dewasa.
Namun, lanjut Dedy, kondisi tersebut membuat sebagian warga setempat mulai beralih menggunakan sarana transportasi air berupa getek untuk menuju ibu kota kecamatan dan sebaliknya.
"Sudah empat hari dengan hari ini (banjir). Kira-kira ketinggian banjir setengah motor dari badan jalan, kalo mobil bisa lewat. Jadi warga sudah naik getek (perahu) kalau ke Rungun," terang dia.
Di sisi lain pihaknya juga menagih janji Pemkab Kobar dan berharap jalan tersebut bisa ditingkatkan agar terbebas dari banjir tahunan. Karena wacana tersebut sudah lama dan sekarang belum pernah terealisasi.
Dedy menambahkan, pihaknya sudah lama merindukan jalan penghubung antar desa tersebut bisa benar-benar fungsional. Dirinya berharap pembangunan tidak hanya fokus diperkotaan saja.
"Kami masyarakat Desa Rungun sangat mengharapkan tindak lanjut Pemkab Kobar agar memfokuskan pembangunan jalan dari desa ke kota sesuai dengan visi misi presiden," harapnya.
Sementara itu, Nawan, warga Rungun lainnya menuturkan bahwa terdapat tiga titik yang tergenang banjir. Banjir tersebut juga membuat perjalanan pelajar ke sekolah terganggu.
"Ada tiga titik yang banjir. Titik pertama 50 meter, titik kedua 30 meter tapi agak dalam dan titik ketiga paling 10 meteran. Kasihan pelajar berangkat ke sekolah jadi terganggu," ucapnya. (rin/sla)