SAMPIT – Mencalonkan diri dalam pemilihan kepala daerah tak cukup hanya modal populer. Selain finansial yang mendukung, para bakal calon yang berniat maju juga harus melakukan lobi melalui jaringan elite partai politik di tingkat pusat.
Hal tersebut diungkap mantan kontestan Pilkada Kotim 2020 Supriadi. ”Saya sudah membuktikan. Kalau tidak punya jejaring di pusat, akan sulit mendapatkan perahu,” ujarnya, Jumat (23/9).
Pada Pilkada Kotim 2020 lalu, Supriadi maju bersama Taufiq Mukri (almarhum). Namun, pasangan itu hanya menempati urutan buncit dari empat pasangan calon dengan perolehan 20.353 suara.
Supriadi mengungkapkan, dalam pesta demokrasi itu, dia bisa mendapatkan perahu tanpa membayar mahar politik yang biasanya umum terjadi. ”Di Pilkada 2020, saya bisa bawa Golkar dan Nasdem sebagai pengusung tanpa membayar kursi atau sejenisnya. Itu karena saya punya kawan-kawan petinggi partai,” katanya.
Mengenai langkah politiknya pada Pemilu 2024, Supriadi memastikan tak akan maju mencalonkan diri dalam pilkada. Mantan Wakil Ketua DPRD Kotim ini memilih kembali ke dunia lamanya sebagai pengusaha.
”Sepertinya saya tidak lagi terjun ke bursa kepala daerah atau wakil kepala daerah. Faktornya beragam, di antaranya saya sudah pernah bertarung meski hasilnya belum sesuai harapan dan saya rasa sudah cukup berkiprah selama 15 tahun di politik. Itu dibuktikan dengan tiga periode di DPRD Kotim,” ujarnya.
Meski demikian, lanjut Supriadi, bukan berarti dirinya tak lagi berlaga dalam pemilu. ”Kalaupun saya harus kembali, saya maju ke DPR RI saja lagi,” ujarnya.
Mengenai sejumlah nama kandidat Pilkada Kotim yang mulai mencuat ke publik, Supriadi memastikan dia akan mendukung Jhon Krisli. Dia mengaku mengetahui lebih dalam persiapan dan lobi tingkat tinggi yang mantan koleganya di DPRD Kotim itu untuk Pilkada 2024.
”Kalau ditanya saya akan dukung siapa di 2024, kalau ada nama Jhon Krisli saya akan dukung, karena dia selama saya mencalonkan diri, banyak membantu dan mendukung saya,” ujar Supriadi.
Sementara itu, Sekretaris DPD Golkar Kotim Jhoni Abdi menegaskan, Golkar tak kekurangan figur yang akan diusung untuk Pilkada Kotim. ”Perlu diketahui, Golkar memiliki stok kader berlimpah yang kami anggap mampu memimpin daerah, tapi Golkar juga tidak menutup diri bagi tokoh terbaik Kotim. Jadi, jangan salah. Terkait pencalonan tersebut, Golkar akan mengacu pada hasil survei dan terbuka bagi putra-putri terbaik Kotim,” katanya.
Abdi menuturkan, pada pesta demokrasi 2024, pihaknya lebih fokus pada urusan pemenangan pemilu legislatif dan pemilihan presiden. Pasalnya, jumlah kursi hasil pileg akan menentukan apakah Golkar bisa mengusung calon sendiri atau harus berkoalisi lagi.
”Jika pemilu digelar besok, DPD Golkar Kotim sudah sangat siap menghadapi kontestasi, baik pemilu presiden maupun pemilu legislatif. Untuk caleg-caleg andalan sudah disusun pada setiap dapil, baik muka baru maupun para incumbent dari kader-kader terbaik Partai Golkar,” tegasnya. (ang/ign)