Bencana banjir yang melanda sejumlah kabupaten/kota di Kalimantan Tengah berdampak negatif terhadap kenaikan harga bahan kebutuhan pokok. Pasar tradisional di Palangka Raya dan Sampit menunjukkan adanya tren kenaikan harga sejumlah komoditas, seperti bawang merah, ayam ras, dan beras. Hal tersebut berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) yang dirilis Bank Indonesia (BI) Kalteng periode November I tahun 2022. Kepala Perwakilan BI Kalteng Yura Djalins mengatakan, pola penurunan dan kenaikan masih searah dengan pekan sebelumnya, karena normalisasi harga setelah musim panen untuk beberapa komoditas.
Untuk Palangka Raya, lanjutnya, harga cabai rawit dan merah turun, lantaran masih mengalami surplus pasokan. Namun, bawang merah, daging ayam ras, dan beras naik, lantaran pasokan bawang merah terbatas seiring efek banjir di beberapa sentra produksi. Terkait beras dan daging ayam ras didorong gangguan distribusi akibat cuaca.
Di Sampit, Yura menambahkan, harga cabai rawit dan merah juga turun dengan penyebab yang sama. Demikian pula harga bawang merah, bawang putih, beras, dan daging ayam ras yang mengalami kenaikan harga. ”Bawang merah dan bawang putih didorong permintaan yang meningkat di tengah berakhirnya musim panen. Beras dan daging ayam ras didorong gangguan distribusi akibat banjir dan cuaca tidak menentu,” ujarnya.
Yura menambahkan, di Pasar Besar dan Pasar Kahayan Palangka Raya, harga bawang merah mencapai Rp 37 ribu per kg, daging ayam ras Rp 41.100 kg, dan beras Rp 15.450 per kg. Kenaikan harga tiga komoditi itu juga terjadi di Pasar Kramat dan Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur. Harga bawang merah Rp 42.500 per kg, daging ayam ras Rp 38.000 per kg dan beras Rp 15.150 per kg. ”Semoga ke depan bisa stabil dan ekonomi menjadi lebih baik,” ujarnya. (daq/ign)