Warga Jalan Kapten Piere Tendean, Kabupaten Kapuas, digegerkan dengan seorang pemuda yang ditemukan tewas tergantung di kamar rumahnya, MR (18). Kematian pria itu diketahui ketika bibi korban mendatangi kamar anaknya yang tak kunjung keluar kamar. ”Saksi berinisial HB khawatir terhadap korban yang tidak kunjung keluar dari kamar. Saat diintip, korban sudah dalam keadaan tergantung di atas kasur,” kata Kapolres Kapuas AKBP Qori Wicaksono melalui Kasat Reskrim Iptu Iyudi Hartanto, Kamis (24/11).
Melihat korban tergantung, lanjutnya, saksi memanggil ayah korban. Pintu kamar pemuda itu kemudian didobrak dan tali yang menggantung MR langsung dipotong. Namun, nyawa korban tidak tertolong lagi. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke aparat setempat. ”Anggota yang menerima laporan langsung ke lokasi melakukan olah tempat kejadian perkara,” ujarnya. Setelah melakukan olah TKP dan memeriksa beberapa saksi, petugas menemukan surat yang diduga ditulis korban sebelum mengakhiri hidupnya. Ada tiga lembar surat yang ditulis menggunakan pensil. Dalam surat itu, korban merasa kecewa karena tidak diperhatikan dan menjadi beban orang tua.
Jenazah korban langsung dibawa ke rumah sakit Kapuas untuk dilakukan visum. ”Saat petugas identifikasi melakukan pemeriksaan kondisi korban, tidak ditemukan tanda kekerasan ataupun luka, hanya ditemukan darah yang keluar dari hidung korban akibat tidak mengalirnya aliran darah karena jeratan pada leher serta keluar buih dari mulut korban,” katanya. (der/ign)