SAMPIT – Wakil Ketua DPRD Kotim Rudianur mengingatkan Pemkab Kotim agar konsisten mengawasi proyek akhir tahun. Pasalnya, disinyalir ada proyek yang terancam tidak tuntas menjelang akhir tahun anggaran. Di sisi lain, kebiasaan melaksanakan proyek jelang akhir tahun anggaran jangan sampai terulang tahun anggaran 2023, khususnya untuk proyek fisik.
”Saya harap diawasi betul, karena kalau dikebut biasanya kualitas akan asal-asalan. Ini tidak boleh terjadi, karena anggaran itu adalah APBD Kotim. Sumber pembiayaannya uang rakyat,” kata Rudianur, kemarin (20/12).
Rudianur menuturkan, apabila proyek tidak selesai sesuai kontrak, ada ketentuan yang mengatur hingga sanksi terhadap rekanan tersebut. Menurut dia, mepetnya pengerjaan dengan deadline penyelesaian membuat rawan gagal bayar. Hal itu akan menjadi preseden buruk bagi Pemkab. Sebab, anggaran yang seharusnya bisa, justru gagal.
”Kalau tidak selesai tidak dibayar dan artinya anggaranya tidak terserap dengan baik. Padahal, DPRD sudah menyetujui anggaran itu untuk tahun ini supaya bisa terserap maksimal,” tegasnya.
Rudianur melanjutkan, pengerjaan proyek konstruksi, khususnya skala besar harus dilakukan lebih awal. Lelang harus dimulai awal tahun, sehingga sebelum pertengahan tahun pengerjaan sudah bisa dimulai.
”Makanya saya dukung agar SOPD lakukan pekerjaan lebih awal, karena kebiasaannya saya lihat melaksanakan pekerjaan di akhir tahun, sehingga berpotensi jadi masalah. SOPD teknis maupun pihak rekanan bisa kena sanksi,” katanya. (ang/ign)