Sembilan anak buah kapal (ABK) TB Putra Abadi yang terombang-ambing di perairan Laut Jawa tepatnya 70 mil dari Kumai diselamatkan kapal pesiar MV Coral Geographe, Sabtu (24/12) pukul 07.55 WIB. Kapal pesiar yang membawa 100 turis tersebut melakukan perjalanan ke ke Pelabuhan Panglima Utar Kumai. Dalam perjalanannya, kapal mendapat informasi permintaan pertolongan oleh ABK TB PA 77.
Kemudian Badan Sar Nasional (Basarnas) menerima informasi melalui pesan relay MV Coral Geographe terkait peristiwa kecelakaan TB PA 77 yang dihantam cuaca buruk sehingga tali towing putus, mesin mati dan air masuk ke dalam kapal, pada Jumat 23 Desember 2022 pukul 10.38 WIB. Saat itu MV Coral Geographe merupakan kapal terdekat dengan TB PA 77 dan hanya berjarak 3 NM. Namun upaya rescue oleh kapal pesiar berbendera Australia itu tidak bisa dilakukan karena cuaca buruk dengan ketinggian gelombang mencapai 4 sampai 6 meter.
Sementara kapal Tugboat lainnya yang saat itu berada di Teluk Kumai juga tidak berani mendekat dan memberikan pertolongan, karena kapal sedang berlindung dari cuaca buruk. Estimasi tim Basarnas menuju titik koordinat 3°42’10.20”S 111°35’57.60”E atau 70 mil dari teluk Kumai selama 9 jam perjalanan. Dengan kondisi tersebut praktis anak buah kapal yang berjumlah 9 orang bertahan di Tagboat yang dalam kondisi mati mesin, sembari menunggu cuaca teduh, dan berhasil dievakuasi pada Jumat pagi oleh MV Coral Geographe.
Kepala Sub Seksi Operasi Badan Sar Nasional, Adliandi Salman menegaskan bahwa 9 ABK TB Putra Abadi telah berhasil dievakuasi semuanya dan dalam kondisi selamat. “Informasi yang kami dapatkan Cruise Coral Geographe telah selesai mengevakuasi dan ABK selamat semua,” ujarnya.
Diperkirakan, MV Coral Geographe yang membawa turis dan 9 ABK yang berhasil diselamatkan dengan perjalanan selama 6 sampai 7 jam akan tiba di Kumai pukul 16.00 WIB. Terkait dengan TB Putra Abadi 77 dan tongkang berisi muatan yang ditinggalkan dan masih mengapung di perairan Laut Jawa, menurutnya penyelamatan diprioritaskan untuk evakuasi manusianya terlebih dahulu. “Untuk tugboat dan tongkang masih mengapung di laut, dan untuk evakuasi kami kembalikan kepada owner, karena kita prioritaskan evakuasi ABK terlebih dahulu,” pungkasnya. Informasi yang berhasil dihimpun Radar Sampit, MV Coral Geographe berhasil sandar di Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Sabtu malam. Petugas gabungan langsung menjemput korban untuk mengecek kondisi kesehatan. (tyo/sla)