Seorang pria berusia sekitar 50 tahun bikin resah masyarakat di sekitar Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Kota Sampit. Pria bernama Ugi tersebut mengalami gangguan kepribadian. Setiap dia melihat perempuan, dia sengaja memainkan alat kelamin, bahkan memamerkan ”burungnya”. Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) ini berperilaku eksibisionis atau suatu kondisi dimana orang tersebut memiliki dorongan fantasi yang dengan sengaja memamerkan alat kelamin kepada publik. Pelaku tidak merasa malu menunjukkan ”cucak rowonya” kepada publik. Dia justru semakin semangat saat orang lain melihatnya.
Meskipun perilakunya tidak membahayakan fisik korban, tetapi beberapa eksibisionis berpotensi melakukan kejahatan seksual seperti asusila dan pemerkosaan. NM selaku korban mengaku tidak terima dengan kejadian yang menimpanya. Sabtu (24/12) lalu, NM bersama anaknya naik kendaraan motor melewati pasar belauran. Saat itu posisi jalan sedang dalam kondisi macet sehingga kendaraan bergerak melamban. Secara tiba-tiba, pria eksibisionis tersebut menyentuh pahanya.
“Saya benar-benar terkejut dan shock, orang gila itu memegang paha. Saya langsung teriak, tetapi orang di sekitar malah menertawai saya. Masyarakat yang tertawa bilang, orang gila enggak bisa dilawani,” kata NM. Kepada Radar Sampit, NM menceritakan itu melalui direct massage (DM) Instagram Radar Sampit. Dirinya merasa kesal melihat orang di sekitar yang seolah tidak peduli dan menyebut kejadian yang dialaminya harus dimaklumi karena pelakunya orang gila. “Demi Allah saya tidak ikhlas dipegang orang gila itu. Sampai rumah saya menangis, badan bergetar panik dan sangat kecewa kenapa orang di sekitar tidak peduli dengan pelecehan seksual yang sudah dianggap biasa dan harus kita maklumi karena alasan pelaku tidak waras. Jelas ini sangat merugikan korban pelecehan seksual, saya sebagai perempuan seperti tidak mendapatkan perlindungan dan dukungan,” kesalnya.
Berselang beberapa hari, pria eksibisionis itu masih saja berkeliaran dan begitu meresahkan warga. Sampai akhirnya Dinas Sosial Kotim dan Satpol PP Kotim menerima laporan dari masyarakat bahwa ODGJ yang dimaksud ditemukan sedang beristirahat di sekitar Pasar Tradisional Jalan MT Haryono pada Kamis (29/12). Kepala Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah Satpol PP Kotim Sugeng Riyanto mengatakan seminggu yang lalu Satpol PP sudah menerima laporan dari masyarakat.
Anggota Satpol PP kemudian diturunkan menyisir lokasi sekitar pasar blauran, PPM dan kawasan Pasar Jalan MT Haryono. “Beberapa kali kami menerima informasi, posisi ODGJ itu berada. Setelah kami turun ke lapangan, dua kali kami menyisir lokasi yang pernah ia singgahi, orangnya tidak ada. Kami menyangka orang itu sudah dipulangkan ke kampung halamannya,” ujar Sugeng, Kamis (29/12).
Dinas Sosial dan Satpol PP kembali menerima laporan dari masyarakat yang menginformasikan keberadaan pria eksibisionis yang sedang beristirahat di Pasar Jalan MT Haryono dekat Bank Mandiri. “Dari informasi warga, pria ODGJ itu sudah beristihat di dekat Kantor Bank Mandiri sekitar pasar Jalan MT Haryono selama seminggu ini. Kami dan pegawai Dinsos Kotim langsung mengamankannya ke rumah sakit untuk diperiksa kesehatannya,” ujarnya. Terpisah, Kepala Dinsos Kotim Wiyono melalui Kabid Rehabilitasi Sosial Yunus mengatakan bahwa ODGJ yang diketahui bernama Ugi sudah pernah ditindaklanjuti dengan menghubungi kepala desa dimana pria itu berasal dan sudah berkomunikasi dengan keluarga ODGJ. “Sebelum video itu viral, Dinsos Kotim sudah menindaklanjuti. Kami sudah berupaya meminta data KTP, KK dan Kartu BPJS kesehatan oleh kepala desa tetapi sampai sekarang belum dikirim,” ujar Yunus.
Pihak keluarga pun menyatakan akan menjemput ODGJ yang dimaksud untuk dikembalikan pulang ke kampung halamannya. “Pihak keluarganya ini memaksa agar nanti menjemput, tetapi sampai sekarang tidak dijemput, bahkan ketika dihubungi, nomornya tidak aktif,” ujarnya. Sebelumnya, Dinsos Kotim sudah mewawancarai pria eksibisionis namun tidak langsung mengamankannya dikarenakan orang ini masih terlihat waras ketika diajak berbicara.
“Dibilang ODGJ saya juga tidak bisa memastikan. Dia ini sepertinya ada gangguan kepribadian eksibisionis yang suka menunjukkan alat kelaminnya ke hadapan orang. Kami sudah mewawancarai dan orangnya menjawab saja,” ujarnya. Yunus mengaku kecewa dengan sikap keluarga yang seperti memberikan pengharapan palsu alias (PHP) kepada Dinas Sosial Kotim. “Jujur saja yang saya sesalnya, pihak keluarga begitu serius akan menjemput sampai sekarang belum dijemput-jemput. Kami juga serba salah, kalau tahu tidak tahu menjemput, Dinsos yang ambil tindakan untuk mengamankannnya waktu itu,” ujarnya. Sampai dengan saat ini Dinsos Kotim masih menunggu identitas jelas pria eksibisionis tersebut dari kepala desa setempat. “Saya sudah komunikasi dengan kepala desanya, tetapi karena ini privasi orang saya tidak bisa sebutkan asal desanya. Ada yang menyebutnya asal di Parenggean, tetapi setelah dicari tahu lagi, orang yang dimaksud tinggal di Kecamatan Tualan Hulu usianya sekitar 50 tahun,” ujarnya.
Apabila dalam tiga hari ke depan kepala desa atau pihak keluarga yang bersangkutan belum juga memberikan informasi identitas pria eksibisionis ini, Dinsos Kotim akan mengambil tindakan untuk mengurus identitasnya dengan berkoordinasi dengan Disdukcapil Kotim. “Kita berikan waktu 3×24 jam mulai besok, kalau identitas KTP, KK belum dikirimkan. Kami akan koordinasi dengan Disdukcapil untuk melacak namanya dan mencetakkan KTP agar bisa dibuatkan kartu BPJS Kesehatan. Dinsos Kotim dan pihak rumah sakit menjalin kerjasama yang baik, sehingga pria yang bersangkutan sudah dirawat di rumah sakit, tetapi secepatnya kita harus membantu menguruskan kartu BPJS Kesehatannya apabila dia belum memilikinya. Karena, ini sangat penting sebagai pertanggungjawaban klaim biaya penginapan dan pengobatannya selama di rumah sakit,” ujarnya.
Selain Ugi, adapula pria ODGJ bernama Joko Prasetyo yang baru-baru ini diamankan Dinsos Kotim bekerjasama dengan Satpol PP. ODGJ asal Kandan kelahiran 26 Juli 1992 ini sangat meresahkan dan bisa bertindak kasar, apalagi saat ketemu istrinya seperti ingin menerkam. Tetapi istrinya tetap peduli menjenguk ke rumah sakit. ”Rabu kemarin sudah diamankan dan dibawa ke rumah sakit dan masih dalam perawatan dan pengobatan,” tandasnya. (hgn/yit)