Jembatan Mak Jambek kondisinya sudah nyaris ambruk namun salah satu akses utama warga di Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat hanya ditambal sulam. Kepala Bidang Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kabupaten Kobar Sukardi mengatakan, bahwa anggaran yang dimiliki untuk penanganan jembatan tersebut pada tahun 2023 ini sangat kecil.
“Anggarannya kecil, hanya seratus lima puluh juta di bagi dua kelurahan dengan Mendawai Seberang, jadi hanya tujuh puluh lima juta saja, dan dengan anggaran sedikit hanya bisa tambal sulam,” ungkapnya, Minggu (22/1). Ia juga mengungkapkan selain tipisnya anggaran, untuk bahan material papan Ulin juga terbilang rumit, karena ukuran lebar jembatan hanya 3 meter, dan mencari papan Ulin dengan ukuran tersebut sangat sulit. Bila dipaksakan membeli 4 meter seperti ukuran yang ada maka dipastikan akan banyak bahan yang terbuang percuma, dan kelebihan papan juga tidak bisa disambung di jembatan tersebut.
Ia mengakui untuk bisa bertahan lama, dengan mobilitas yang tinggi jembatan Ulin sudah tidak sesuai lagi, sehingga harus dilakukan dengan cor beton. Namun demikian, jembatan di Kelurahan Raja Seberang sudah menjadi program prioritas dari Dinas Perkim. Dan kedepannya diharapkannya dapat dianggarkan penuh, bukan hanya tambal sulam tetapi membangun baru seperti yang ada di water front city. “Saya melihat sendiri memang kondisinya memprihatinkan, dan untuk penanganan sementara kita gunakan anggaran yang sifatnya darurat tersebut, dan kedepan semoga dianggarkan secara penuh,” pungkasnya. (tyo/sla)