Setiap sore, Pelabuhan Panglima Utar, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat ramai oleh masyarakat yang datang untuk melihat secara langsung proses evakuasi KM Satya Kencana III yang karam beberapa waktu lalu. Hal ini menjadi hiburan tersendiri bagi warga setempat, mereka banyak datang bersama keluarga ataupun seorang diri. Menurut mereka aktivitas tim evakuasi adalah hal menarik dan ada nilai edukasi secara tidak langsung bagi mereka.
“Selain hiburan, juga menambah pengetahuan, ternyata untuk proses pengapungan kapal dengan ukuran besar menggunakan banyak peralatan baik yang canggih maupun sederhana,” kata warga Kumai Hilir Lina. Manager Dharma Lautan Utama (DLU) Kumai, Agus Supriyanto mengatakan keberhasilan pengapungan kapal yang sudah mencapai 80 persen juga andil dari kedatangan masyarakat yang menonton dan ikut mendoakan agar kapal dapat lancar diapungkan. Ia mengungkapkan saat ini hanya tersisa bagian buritan yang belum mengapung sepenuhnya, namun saat ini kapal sudah mendekat ke dermaga.
“Mereka yang nonton ikut mendoakan, saat ini hanya tinggal tersisa buritan saja, secara keseluruhan sudah 80 persen,” ungkapnya. Ia menegaskan secara keseluruhan KM Satya Kencana III tidak mengalami kebocoran, mereka saat ini hanya perlu mengatur keseimbangan pada saat pengapungan kapal. Menurutnya secara teknis progres salvore KM SK III yang sudah dilakukan melanjutkan pumping dan pengaturan prof tank agar kapal tetap steady, serta dilakukan pengencangan tali posisi haluan dan buritan untuk menyejajarkan kap agar semakin rapat dengan dermaga. “Rencananya nanti setelah terapung 100 persen, kapal akan ditarik ke Surabaya untuk menjalani perawatan (dok),” pungkasnya. (tyo/sla)