Aparat kepolisian berhasil mengungkap identitas jenazah yang ditemukan di rawa-rawa dengan nama berbeda-beda pada kartu identitasnya. Namun, terkait penyebab kematian korban, sejauh ini masih misteri. ”Kemarin memang ada beberapa identitas milik korban dengan nama berbeda. Setelah dilakukan penyelidikan, kami mengetahui nama korban sebenarnya,” kata Kasat Reskrim Polres Kotim AKP Lajun Siado Rio Sianturi, Selasa (14/2).
Lajun menuturkan, korban bernama Beni, warga asal Desa Jati Makmur, Kecamatan Pondo Gede, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Dia merupakan perantau yang baru datang di Kotim untuk mengadu nasib. Jenazah Beni sebelumnya ditemukan di rawa-rawa, tepatnya di sungai Desa Lenggana, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotim, Minggu (12/2) siang. Polisi menemukan tiga identitas. Namun, yang membingungkan, tiga identitas tersebut memiliki nama berbeda. Pada KTP, namanya Beni, sedangkan BPJS dan SIM C, bernama Abdullah Syafei.
Lajun menambahkan, pihak keluarga membenarkan ketiga identitas yang ditemukan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) milik korban. Namun, pihaknya belum mengetahui motif pembuatan identitas dengan nama berbeda tersebut. ”Kami masih mempertajam untuk menyelidiki kasus ini,” ujar Lajun. Lebih lanjut dia mengatakan, dari hasil pemeriksaan medis RSUD dr Murjani Sampit, tak ada hal mencurigakan yang ditemukan di tubuh korban. ”Tidak ada tanda kekerasan. Untuk lebih lanjut nanti kami akan kami sampaikan kembali. Yang pasti, kami masih di lapangan untuk mengungkap kasus ini,” ujarnya. (sir/ign)