Aktivitas balap liar di Kota Sampit tak pernah surut meski beberapa kali ditertibkan polisi. Aksi sebagian besar pelaku yang masih remaja alias di bawah umur itu dinilai meresahkan, karena tak memedulikan pengguna jalan lainnya serta berpotensi menyebabkan kecelakaan yang bisa membawa maut. Minggu (2/4) dini hari, aparat kembali bergerak membubarkan kegiatan ilegal tersebut. Hasilnya, belasan motor yang rata-rata dimodifikasi tak sesuai standar, diamankan polisi.
Kasat Lantas Polres Kotim AKP Azmi Halim Permana mengatakan, razia itu digelar menyusul laporan masyarakat. ”Setelah menerima laporan adanya aktivitas balap liar, kami langsung turun ke lokasi mengamankan pelakunya,” kata Azmi, Minggu (2/4). Azmi mengungkapkan, sebanyak 12 kendaraan balap liar diamankan. Ironisnya, para pelaku rata-rata anak di bawah umur. ”Ini harus menjadi perhatian orang tua. Kalau dibiarkan, anak-anak ini (pelaku balap liar, Red) akan mengalami hal yang tidak kita inginkan,” ujarnya.
Radar Sampit mencatat sejumlah aksi balap liar di berbagai daerah di Indonesia sebagian besar merenggut nyawa, terutama para jokinya. Tak jarang pula kecelakaan akibat aksi tersebut melibatkan masyarakat umum. Azmi menuturkan, aksi balap liar di bulan Ramadan menimbulkan keresahan masyarakat. Pihaknya akan terus mengambil tindakan tegas terhadap pelaku agar kegiatan negatif tersebut bisa diantisipasi. ”Untuk kendaraan yang diamankan, tentu kami sita dahulu sampai pemiliknya mengganti perlengkapan motornya kembali standar,” tegasnya. (sir/ign)