Kota Palangka Raya dari tahun ke tahun dihantui bencana banjir akibat tingginya curah hujan dan luapan air sungai Kahayan. Berdasarkan informasi yang dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya. Saat ini kurang lebih ada 10 kelurahan yang terdampak banjir.
“Dalam situasi banjir, yang utama kita lakukan memperbesar volume tampungan air. Caranya, pertama salah satunya membersihkan saluran drainase, got-got, dan gorong-gorong. Semuanya diperluas volumenya, agar saluran air menjadi lancar,” ucap Anggota Komisi A DPRD Kota Palangka Raya, Shopie Ariany Sitorus, Kamis (6/4) tadi. Shopie menerangkan, Kelurahan Tangguh Bencana yang dimaksud adalah sebagai bentuk untuk siap siaga dan deteksi dini dari masing-masing kelurahan yang berada di kawasan Kota Palangka Raya. “Tidak hanya itu saja, semua pihak terkait harus perlu digerakkan sampai lapisan masyarakat, dalam penanganan banjir ini,” terangnya.
Shopie tidak berharap adanya banjir di Kota Palangka Raya, namun bencana ini kan cukup sulit dideteksi, bisa terjadi kapan saja dimana saja. “Maka dari itu, diperlukan kesiapsiagaan dari pemerintah setempat untuk menghadapinya,” tandasnya.(ewa/fm)