Harga sejumlah komoditas bahan pokok di pasaran sekitar Kota Palangkaraya, terus naik, bahkan melonjak mendekati Idulfitri 1444 Hijriah. Salah satunya harga beras Mayang, dari harga Rp19-20 ribu, kini sudah mencapai Rp28 ribu per kilogram. Selain itu, harga daging mengalami kenaikan Rp5-10 ribu per kilogram. Pemerintah setempat pun meminta agar pedagang tidak mengambil keuntungan besar dengan momentum mendekati hari raya ini.
Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin pun bersama stakeholder merespon kenaikan harga bahan makanan tersebut dengan menggelar pemeriksaan mendadak (sidak) di Pasar Besar Palangka Raya,Rabu (19/4). ”Kita lakukan sidak dan beberapa temuan ada di lapangan, meskipun lonjakan harga tidak terlalu signifikan,” ujarnya. Menurutnya, sejumlah komoditi memang ada kenaikan harga. Seperti daging sapi kini harga Rp140-150 ribu perkilogram, atau naik Rp5-10 ribu.
Sedangkan telur, bawang, serta komoditi lain masih dalam taraf harga normal. Diakuinya pula, lonjakan terasa pada harga beras mayang, lantaran dari wilayah penghasil beras, mengalami gagal panen. Tetapi lanjutnya, hal itu bisa diatasi dengan beras lain atau kualitas sama tetapi harga lebih murah.
”Beras Mayang tinggi lonjakan harganya, biasanya Rp19-20 ribu perkilogram kini jadi Rp28 ribu. Tetapi telur dan lainnya tidak naik signifikan. Beras itu harganya normal, kecuali beras Mayang. Harga ayam kampung juga naik,” ujar Fairid Naparin. Kendati demikian, ia memastikan seluruh bahan kebutuhan pokok mulai dari beras hingga dagaing serta bawang di seluruh Kota Palangka Raya stoknya aman dan terkendali. Baik sebelum lebaran maupun pasca lebaran. Namun pihaknya tetap melakukan pemantauan dan pengawasan. “Saya pastikan stok aman hingga usai lebaran nanti.Tetap kita pantau.Saya imbau pedang untuk tidak menaikan harga yang sangat tinggi. Kami pastikan akan melakukan operasi pasar untuk menekan harga tersebut. Jika ada yang nakal, maka akan menanggung risiko sendiri,” imbuh Fairid.
Dirinya juga mengancam, jika ditemukan oknum pedagang nakal, menaikkan harga semaunya, maka dipastikan pemerintah akan melakukan intervensi. Baik melalui sidak dengan berbagai stakeholder, termasuk juga penjualan gas elpiji. ”Kami terus awasi pergerakan harga. Jika ditemukan pedagang seenaknya menaikan harga maka akan dilakukan langkah persuasif. Jangan sampai mengganggu lebaran atau hari besar. Jangan sampai membuat permasalahan. Kita jaga stabilitas kamtibmas dan sosial,” pungkas Fairid Naparin.(daq/gus)