Seorang perempuan berusia sekitar 45 tahun menarik perhatian pengendara yang melintas di Jalan Moh Hatta (jalur lingkar selatan). Perempuan berkaos pendek dan celana selutut itu tiduran di pinggir jalan yang tak jauh dari lokasi kebakaran lahan, Selasa (22/8/2023). Perempuan itu seperti orang kebingungan dan ketakutan. Saat ditanya nama dan tempat tinggalnya, dia mengaku tinggal di Baamang Hulu. Namun, rumahnya sudah dijual. Dia mengaku tidak punya rumah. Punya suami dan anaknya di Kuala Pembuang.
”Takut pulang kalau dipukul pakai parang (sambil menggerakkan tangan). Antarkan ke rumah Kaspul Anwar aja lah di Ketapang,” kata perempuan yang mengaku bernama Yuna tersebut kepada Radar Sampit. Jemari tangan sebelah kanannya terlihat mengalami tremor. Saat ditanya, jawaban Yuna seperti tidak nyambung diajak berkomunikasi. Dia terus saja berbicara sendiri dan sesekali memanggil sembarang orang yang lewat. Diduga Yuna mengalami depresi, sehingga ia tak merasa ada yang salah tidur di pinggir jalan.
Kepala Dinas Sosial Kotim Wiyono melalui Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial dan Penyandang Disabilitas Dinsos Kotim Sumidi saat dikonfirmasi meminta Radar Sampit menghubungi Satpol PP Kotim untuk penanganan orang terduga terlantar yang mengalami depresi. ”Penanganan orang terlantar, orang depresi atau ODGJ itu tidak hanya menjadi kewenangan Dinsos Kotim, tetapi ditangani bersama Satpol PP Kotim.
Proses penanganan di lapangannya dilakukan Satpol PP, setelahnya Dinsos yang menangani, apakah dia harus dirawat di rumah sakit atau mencari pihak keluarga yang mengenalinya,” kata Sumidi. Terkait hal itu, Sumidi telah menerima informasi dari Satpol PP Kotim bahwa perempuan yang diduga depresi itu sudah ditangani Satpol PP Kotim dan diantar ke rumah keluarganya di Jalan H Imran. ”Alhamdulillah, orangnya sudah diantar Satpol PP Kotim ke rumah keluarganya di Jalan H Imran. Dia ini hanya kebingungan dan sepertinya mengalami depresi,” katanya. (hgn/ign)