Pengusaha Nasional asal Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah Abdul Rasyid, menyoroti mahalnya harga tiket pesawat penerbangan domestik di Pangkalan Bun saat ini. “Daerah kita ini baru berkembang dan maju, tetapi penerbangan di sini sangat langka, dan harga tiket juga mencekik untuk masyarakat umum,” kata Abdul Rasyid di Pangkalan Bun, Rabu, (23/8/2023) Abdul Rasyid mengungkapkan, saat ini masyarakat yang hendak mendapatkan tiket pesawat untuk melakukan penerbangan ke luar daerah, harus memesan jauh-jauh hari terlebih dahulu.
“Harus booking hingga berminggu-minggu, ada juga yang sampai dua minggu baru dapat, dan harganya pun mahal, hingga sekian juta,” bebernya. Menyikapi langkanya penerbangan dan mahalnya harga tiket di Kabupaten Kobar, Abdul Rasyid meminta Menteri Perhubungan untuk lebih memperhatikan permasalahan tersebut dan membantu mencarikan solusinya. “Tolong, kepada bapak Menteri Perhubungan sedikit beri perhatian kepada kami, agar daerah kami ini tidak makin sulit dengan soal penerbangan,” ungkapnya.
Menurutnya, dunia usaha di Kabupaten Kobar sangat bagus dan berkembang, baik itu dari sektor pertanian dan juga perkebunannya. “Sehingga, banyak orang yang keluar masuk wilayah Pangkalan Bun, maka jangan sampai persoalan ini berlarut, sampai mengganggu perekonomian dan investasi di daerah,” ucapnya. Abdul Rasyid menyampaikan, di daerah lain banyak dengan penerbangan antar provinsi dan juga kabupaten. Seharusnya penerbangan di Pangkalan Bun juga harus sama seperti penerbangan di daerah lain, namun faktanya kini malah hanya diisi oleh satu maskapai saja.
“Padahal di sini sudah bisa masuk Wings, Citilink, dulu ada Kalstar, namun sekarang hanya NAM Air aja. Kasihan sekali daerah kita ini, sedih sekali, padahal daerah lain banjir dengan pesawat penerbangan antar provinsi,” ungkapnya lagi. Abdul Rasyid menambahkan, dirinya berharap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dapat memperhatikan daerah tersebut dan menyelesaikan persoalan mahalnya harga tiket pesawat, yang seolah ada monopoli dari maskapai. “Tolong Menteri Perhubungan perhatikan daerah kami,” pungkas Abdul Rasyid. (ant/sla)