– Angka kasus infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) pada Agustus 2023 meningkat. Kasus tertinggi ada di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Kepala Dinas Kesehatan Kotim Umar Kaderi mengatakan, kasus ISPA di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang pada Agustus 2023 meningkat menjadi 583 kasus dari 400 kasus pada bulan Juli. Peningkatan ISPA di Mentawa Baru Ketapang diduga akibat peningkatan polusi udara dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Mengingat kondisi tersebut, Umar mengimbau warga memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan dan memperbanyak konsumsi air putih untuk mencegah serangan ISPA pada saat cuaca panas dan lingkungan berkabut asap. “Masyarakat sebaiknya menggunakan masker, terutama pada saat beraktivitas di luar ruangan, dan konsumsi air minum yang banyak, serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” tuturnya. Umar menyebut jika pihaknya setiap hari melakukan pemantauan terhadap kasus ISPA dan juga diare. Untuk wilayah selatan yang mengalami kekeringan belum ada peningkatan kasus diare. “Untuk kasus diare tidak ada peningkatan yang signifikan,” tandasnya.
ISPA adalah infeksi yang menyerang saluran pernapasan, baik saluran atas maupun bawah. Kondisi ini dapat terjadi pada beberapa organ pernapasan seperti sinus, faring, laring hingga hidung. ISPA rentan mengenai anak-anak, di mana imunitas mereka memang masih dalam perkembangan. Selain itu, kondisi ini juga banyak terjadi pada lansia, yang biasanya telah mengalami penurunan kekebalan tubuh. ISPA bisa disebabkan oleh adanya infeksi virus atau bakteri pada saluran pernapasan. Baik pernapasan atas maupun bawah dapat terserang infeksi, namun paling sering terjadi pada bagian pernapasan atas. ISPA dapat menimbulkan berbagai gejala, sehingga cara pasti untuk mendiagnosisnya adalah dengan memeriksakan diri ke dokter. Namun, ada beberapa gejala umum yang biasanya dirasakan oleh pengidap ISPA, di antaranya demam nyeri kepala,hidung tersumbat, nyeri tenggorokan atau nyeri telan, dan lainnya. (yn/yit)