Kebakaran lahan yang terjadi di wilayah Sukamara telah merambah hingga ke hutan kota dan mendekati pemukiman warga. Untung saja tim pemadam karhutla bertindak cepat sehingga api bisa terkendali dan tidak meluas ke pemukiman warga. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukamara Agus Mulyanto menjelaskan, api datang dari Natai Kampas dan mengarah ke hutan kota. Angin yang bertiup kencang membuat api cepat meluas hingga terus menjalar mendekati komplek perumahan warga. Tim pemadam yang turun ke lokasi pun berjibaku memadamkan api.
“Ada rumah warga yang sempat lis rumahnya kena api, namun segera dipadamkan oleh petugas,” ujarnya. Pihak BPBD Sukamara mendata hingga 15 September 2023, luasan lahan yang yang terbakar di wilayah setempat mencapai 245,1 hektare dan luasan lahan yang berhasil dipadamkan 144,2 hektare . Luasan lahan terbakar terbanyak terjadi di wilayah Natai Kampas di Desa Natai Sedawak, Jampah di Kelurahan Padang, wilayah Desa Sungai Pasir Pantai Lunci, wilayah Desa Sungai Damar Pantai Lunci.
“Titik hotspot terbanyak terjadi pada Juni ada 12 titik, Agustus sebanyak 18 titik, dan September ada 16 titik,” terang Agus Mulyanto seraya meminta masyarakat agar turut berperan aktif dan bersama-sama menjaga dan mencegah terjadinya karhutla. Sebelumnya, Wakil Bupati Sukamara Ahmadi juga mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan aktivitas membakar lahan, sebab kondisi lahan kering akan membuat api lebih cepat meluas. Masyarakat juga diminta untuk bersama-sama dengan semua pihak terkait dalam mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. “Contohnya saja seperti di pinggiran jalan menuju wilayah pesisir kondisinya kering, sehingga sedikit saja tersulut api maka cepat meluas. Dengan alasan apapun jangan melakukan pembakaran lahan karena bisa mengakibatkan karhutla,” pungkasnya.(fzr/gus)