Hutan di kawasan wisata Tebing Tinggi, Desa Kumpai Batu Atas (KBA), Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terbakar, Jumat (15/9). Api membakar vegetasi semak dan ilalang serta pohon. Api juga nyaris membakar fasilitas di kawasan wisata tersebut, seperti pagar dari kayu ulin dan lainnya. Masyarakat setempat, personel dari Balakar Manggala Yudha, Huma Singgah Itah, serta BPBD Kobar segera memadamkan api sebelum meluas.
Kebakaran lahan juga terjadi di Kecamatan Arut Selatan, yaitu di RT 08, Desa Pasir Panjang dan di dekat permukiman warga perumahan Pinang Merah Kelurahan Madurejo. Api membuat warga panik, karena mengarah ke perumahan masyarakat. Api sempat tertahan oleh tembok yang membatasi lahan kosong tidak terawat dengan perumahan warga serta jalan raya. Akhirnya api dipadamkan personel TRC BPBD Kobar dan relawan kebakaran pada malam itu juga. Di tempat terpisah, karhutla menghanguskan hutan di tiga desa di pesisir Kecamatan Kumai, yaitu di Sungai Bakau, Keraya dan Desa Sebuai. Hingga kemarin api belum berhasil dipadamkan.
Karhutla tidak hanya terjadi di Kobar, namun juga membakar hutan di Kabupaten Sukamara. Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) pun terancam terbakar, mengingat kebakaran sudah merambah Sungai Perlu yang masuk wilayah administratif Seruyan. Pemerintah Kabupaten Kobar menyurati Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) guna meminta bantuan dukungan pemadaman dari udara melalui helikopter water bombing untuk percepatan penanganan. Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Kobar Martogi Sialagan mengatakan, beberapa titik kebakaran yang terjadi di Arut Selatan sejak Kamis malam hingga Jumat sudah dipadamkan, termasuk di area Wisata Tebing Tinggi. “Namun di Sungai Bakau, Keraya, dan Sebuai, tim masih dalam penanganan, banyak kendala yang dihadapi termasuk ketersediaan sumber air dan kencangnya hembusan angin,” ujarnya.
Plh Sekda Kobar Juni Gultom menyampaikan, kebakaran yang terjadi di Sungai Perlu Kabupaten Seruyan hampir mendekati kawasan Taman Nasional Tanjung Puting yang masuk wilayah Kabupaten Kobar. Penanganan karhutla di wilayah Tanjung Puting membutuhkan water bombing, mengingat pemadaman melalui darat sudah tidak mampu dilakukan.“Kami minta bantuan ke BNPB, agar kebakaran tidak semakin meluas,” pungkasnya. (tyo/yit)