Sebagai seorang ibu, DR pagi Senin (25/9) menjalani aktivitasnya seperti biasa. Perempuan itu mengantar anaknya, SA (11), ke sekolah menggunakan motor. Tanpa disangka, tragedi memilukan merenggut nyawa buah hati tercinta. Pelajar yang duduk di bangku kelas 5 itu langsung meninggal di lokasi kejadian setelah dilintas sebuah truk. ”Kecelakaannya tepat di depan toko saya,” kata Mursina (44), warga di lokasi kejadian.
Mursina menuturkan, peristiwa berawal saat korban berangkat sekolah diantar sang ibu menggunakan sepeda motor dari Wengga Metropolitan, melintas di Jalan Tidar IV. Di tengah perjalanan, sang ibu berusaha menyalip truk di depannya. Nahasnya, saat menyalip, motor yang dikendarai terjatuh tepat di samping raksasa jalanan tersebut. Tragisnya, tubuh cilik sang anak ikut terjatuh dan masuk kolong truk. Korban langsung tewas di tempat setelah kepalanya dilindas beban yang beratnya lebih satu ton.
”Pas jatuh, anaknya langsung diangkat ke toko saya dengan kondisi sudah tak bernyawa,” tutur Mursina. ”Tadi saya sempat menenangkan orang tua korban. Saya doakan dan saya bilang agar dia bersabar. Tak lama, korban dibawa ke rumah sakit,” tambahnya lagi. Aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa tersebut. Sopir truk nahas itu telah diamankan. Kasatlantas Polres Kotim AKP Irfan M Ali Reza mengatakan, kecelakaan bermula saat DR mengendarai sepeda motor dengan nomor polisi KH 2220 QB membonceng anaknya.
DR melaju dengan kecepatan sedang. Saat melintas di lokasi kejadian, sang ibu menyalip truk dari arah kanan. Saat menyalip itu ternyata muncul kendaraan lain dari arah berlawanan. Karena panik, DR tak bisa mengendalikan laju motornya. ”Saat menghindar, motor yang dikendarai korban oleng dan terjatuh ke kiri jalan. Akibatnya, penumpangnya mengalami luka berat di bagian kepala,” katanya. Kecelakaan maut itu juga jadi sorotan legislator. Anggota DPRD Kotim Handoyo J Wibowo meminta agar jalur padat lalu lintas di Sampit jadi perhatian instansi terkait. Terutama dengan memperbaiki jalan jika terjadi kerusakan.
”Laka lantas yang menewaskan pelajar ini harus jadi perhatian bersama mengenai kondisi jalan kita. Apakah itu jalan rusak atau sejenisnya, saya menyarankan agar tidaka ada satu pun lubang di jalanan dalam Kota Sampit. Semuanya bisa ditambal,” kata Handoyo. Menurutnya, penambalan jalan yang rusak memang sangat diperlukan. Sebab, sebagian kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Kota Sampit karena ada yang menghindari lubang jalanan.
”Kan ada anggaran pemeliharaan untuk perbaikan jalan tersebut, sehingga untuk lubang-lubang yang kecil bisa ditangani secara cepat dan maksimal supaya angka kecelakaan akibat jalan rusak bisa diminamalisir,” tegas Handoyo yang juga Ketua Bapemperda DPRD Kotim ini. Di sisi lain, Handoyo menegaskan, angkutan berat dan besar juga harus bisa memahami kondisi jalanan di tengah padatnya lalu lintas. Apalagi belakangan ini truk leluasa lagi masuk dalam Kota Sampit. Penertiban truk masuk dalam kota seperti sebelumnya sudah tidak berjalan.
”Dishub juga harus jadikan pembelajaran untuk truk-truk besar yang melintas dalam kota, supaya tidak sebebas-bebasnya, seakan-akan jalanan ini tidak ada pengawasan dan pengendalian angkutan yang melintas di atasnya,” kata dia. Handoyo menambahkan, kasus kecelakaan di Kota Sampit selalu berulang. Semua pihak terkait, baik Dishub maupun Polantas, harus memberikan edukasi penggunaan kendaraan, baik kepada sopir truk hingga pengendara roda dua supaya lebih berhati-hati dalam berkendara. (sir/ang/ign)