Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Katingan menimbulkan berdampak buruk bagi masyarakat setempat. Sedikitnya, sudah hampir seribu orang yang diduga menderita gangguan pernafasan. Diutarakan Kepala Dinas Kesehatan Katingan Glorikus melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Noviyanti Israhayu, saat ini jumlah warga yang diduga menderita gangguan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) itu berasal dari laporan dan informasi puskesmas, yang ada di seluruh kecamatan.
“Data ini tidak hanya diambil dari satu kecamatan saja. Tetapi, juga diambil dari 13 kecamatan yang ada di wilayah Penyang Hinje Simpei, katanya, Minggu (8/10/2023). Noviyanti melanjutkan, jika kabut asap semakin parah seperti ini pihak dinas kesehatan terus siaga dan tanggap dalam menangani masyarakat yang diserang gangguan pernafasan. Alasannya, karena musim kemarau terjadi dan muncul kebakaran yang berdampak timbulnya kabut asap. ” Munculnya kabut asap akan memicu potensi pencemaran udara. Sehingga, dapat membahayakan kesehatan bagi masyarakat di daerah terdampak, ” ujarnya. Ditambahkannya, kondisi dan kualitas udara saat ini sangat membahayakan. Maka itu pihaknya meminta masyarakat untuk mengurangi perjalanan dan aktivitas diluar rumah agar tidak terserang ISPA. “Penanganan yang saat ini dilakukan adalah membagikan sejumlah obat-obatan dan masker kepada puskesmas. Sehingga, ketika masyarakat membutuhkan pertolongan dapat segera tertangani, ” pungkas Noviyanti. (sos/gus)